Selasa 19 Feb 2019 15:51 WIB

Ketua KPU Benarkan Ada Keributan di Dalam Arena Debat Capres

Memang ada komplain, tapi kan debat harus jalan terus.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersiap memulai debat capres 2019 disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersiap memulai debat capres 2019 disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, membenarkan adanya keributan di dalam arena debat kedua pilpres pada Ahad (17/2) lalu. Namun, dia menegaskan hal tersebut hanya terkait penyampaian keberatan dari BPN Prabowo-Sandiaga Uno saja.

"Ya memang ada komplain, tapi kan debat harus jalan terus. Ya nanti kalau ada keberatan silakan saja, kan ada Bawaslu juga di situ langsung mengawasi. Mereka hadir di dalam ruangan. Maka kamu tunggu saja hasil pemeriksaan di Bawaslu seperti apa," ujar Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).

Baca Juga

Meski demikian, Arief enggan menyampaikan kronologi kejadian itu. Dia mengatakan kondisi di dalam ruangan sangat ramai.

"Saya tidak ingat. Apalagi kalau kamu tanya kejadian setelah segmen 1, 2 atau 3 saya lupa," tegas Arief.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, BPN Prabowo-Sandiaga Uno pada saat itu memang menyampaikan keberatan soal pertanyaan capres Joko Widodo kepada capres Prabowo. Tetapi, informasi ini akan dipelajari dulu oleh KPU.

"Bahwa terjadi pelanggaran atau tidak terjadi pelanggaran. Saya sebetulnya belum dapat juga berita resminya kalau memang itu sudah dilaporkan atau belum. Kalau sudah lapor, kita tunggu hasil laporan sepeti apa," tambah Arief.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansean Sitindaon, mengungkapkan adanya keributan di dalam venue debat kedua pilpres di Golden Ballroom, Hotel Sultan, pada Ahad  malam. Keributan itu terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Unggahan video pertama kali dilakukan oleh Wasekjen Partai Demokrat,  Andi Arief lewat akun Twitternya pukul 16.20 WIB, Senin (18/2). 'Partai Demokrat tadi malam protes keras KPU yang membiarkan terjadinya serangan yg melanggar aturan' , cicitnya.

Dalam unggahan itu, dia juga menyertakan video yang menampilkan Ketua KPU Arief Budiman serta dua Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan Hasyim Asy'ari. Ketiganya tampak melerai adu mulut antara Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Jubir BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima dan salah seorang pendukung Prabowo-Sandiaga.

Selain itu, tampak pula Ketua Bawaslu, Abhan yang ikut meredakan keributan itu. Tidak jelas apa yang terjadi di dalam venue debat. Namun, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansean Sitindaon, membenarkan jika ada keributan yang terjadi. Persisnya pada saat jeda iklan salah satu segmen debat.

"Kami protes keras di tempat ke KPU dan Bawaslu. Sebab capres Jokowi menyerang pada (kepada Prabowo).  Sedang tata tertibnya itu kan tidak boleh," ujar Jansean ketika dikonfirmasi wartawan, Senin petang.

Dia mengaku tidak tahu mengapa tiba-tiba Luhut Pandjaitan ikut bangkit dari tempat duduk. "Karena ketika kami protes ke KPU itu dari TKN sebenarnya disana sudah ada Aria Bima, Rizal Malarangeng, Bahlil dan lain-lain," tegasnya.

Dia melanjutkan, KPU sudah menjawab larangan menyerang pribadi. Hal itu sudah disampaikan oleh KPU kepada dua kandidat capres.

"Untuk itu kami minta ditindak," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement