Selasa 19 Feb 2019 10:14 WIB

Sleman Resmikan Galeri Batik Tulis

Peresmian ini makin menguatkan posisi Kabupaten Sleman sebagai salah satu pusat seni

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Perajin mewarnai batik tulis  di Solo, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Maulana Surya
Perajin mewarnai batik tulis di Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman baru saja meluncurkan galeri batik tulis Nardbouven dan pusat kuliner Mulih Ndeso. Peresmian ini makin menguatkan posisi Kabupaten Sleman sebagai salah satu pusat seni di Indonesia.

Baca Juga

Peresmian dilakukan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun dan didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman, Kustini Purnomo. Dua tempat itu berada di Jalan Tentara Palagan, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Pembangunan galeri batik tulis dan pusat kuliner itu sendiri merupakan hasil inisiatif masyarakat setempat, yang dipimpin tokoh Nardiyono Wibowo. Kini, inisiatif itu ternyata benar-benar terwujud.

Wabup Sleman, Sri Muslimatun, mengatakan kehadiran kedua tempat itu harus bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat sekitar. Terlebih, ia menilai, hari ini tidak mudah mengembangkan ekonomi kerakyatan.

Untuk itu, ia mengimbau agar para pelaku usaha yang bergerak di bidang ekonomi kerakyatan selalu gigih dalam menjalankan usahanya. Menurut Sri, itu merupakan sumbangan yang luar biasa dari masyarakat.

"Tapi ini harus selalu dibimbing, didampingi agar hasil produksinya bagus, kemudian laris dan menjadi besar," kata Sri, Ahad (17/2) lalu.

Sri berjanji, Pemkab Sleman akan terus menjaga komitmen untuk memberikan semua dorongan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dimiliki masyarakat. Ia menegaskan, Pemkab akan selalu siap mendampingi para pelaku usaha sampai terampil.

Bantuan yang akan diberikan meliputi biaya pelatihan, pemberian sertifikat sampai pemasaran. Selain itu, melalui pelatihan, mereka akan diberdayakan untuk menjadi pelatih bagi peserta-peserta yang baru.

Inisiator galeri batik tulis dan pusat kuliner, Nardiyono Wibowo mengungkapkan, pendirian dua tempat itu memang bertujuan memberdayakan masyarakat sekitar. Ia menuturkan, saat ini ada kurang lebih 400 masyarakat yang diberdayakan.

"Saya ingin masyarakat bisa mandiri, meski kami sadar ini tidak bisa instan," ujar Nardiyono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement