Senin 18 Feb 2019 18:12 WIB

Budaya Berkeamanan Konsumen di Area SPBU Harus Didorong

Sosialisasi mengenai keamanan di area SPBU itidak menyasar para konsumen saja.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mengisi bahan bakar minyak di SPBU.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga mengisi bahan bakar minyak di SPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV wilayah Jawa Tengah dan DIY, memberikan sosialisasi mengenai keamanan dan keselamatan di lingkungan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Kali ini, sosialisasi menyasar para konsumen di SPBU 44.502.23, Jalan Prof Soedarto, Tembalang, Kota Semarang, Senin (18/2), atau SPBU yang berada di sekitar lingkungan kampus Undip Tembalang.

“Sampai saat ini, kami melihat masih banyak konsumen yang belum paham mengenai risiko di SPBU. Contoh yang sederhana adalah budaya mematikan handphone saat pengisian bahan bakar,” ungkap Region Manager Retail Fuel Marketing Pertamina MOR IV, Rahman Pramono Wibowo.

Mengapa penting menonaktifkan telepon seluler, jelas Rahman, karena receiver sinyal di telepon selular menghantarkan arus listrik. Sehingga jika arus listrik tersebut menyambar uap bahan bakar saat pengisian maka dapat memicu kebakaran di area SPBU.

Di luar budaya menonaktifkan telepon seluler, masih ada beberapa kebiasaan lain konsumen yang bisa mengancam keamanan dan keselamatan di area SPBU. “Alasan inilah, yang membuat kami merasa perlu melakukan sosialisasi kembali kepada para konsumen mengenai budaya keamanan di SPBU,” tegasnya.

PJS General Manager Pertamina MOR IV ini juga menambahkan, sosialisasi mengenai keamanan di area SPBU ini juga tidak menyasar para konsumen saja. Namun juga para petugas dan pengawas SPBU.

Sejauh ini para petugas dan pengawas SPBU telah bekerja sesuai dengan Standar Operasional dan Prosedur (SOP). Namun budaya untuk berkeslamatan selama melaksanakan tugas juga harus terus didorong.

Bahkan Pertamina juga selalu mengingatkan kepada para pengawas dan petugas di SPBU, bahwa merekalah garda depan dalam penerapan budaya keamanan tersebut, di lingkungan kerja masing-masing.

“Selain patuh diri, mereka juga harus berani mengingatkan konsumen agar selalu mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar ke kendaraan sedang berlangsung,” jelasnya, didampingi oleh tim manajemen Pertamina MOR IV.

Sementara itu, Unit Manager Communication and Relation Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, mengatakan bahwa sosialisasi berkeamanan di SPBU ini merupakan rangkaian kegiatan Pertamina MOR IV dalam menyemarakkan bulan K3.

Budaya safety harus terus diterapkan oleh setiap individu di manapun dan kapanpun. Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga memiliki tanggung jawab terhadap sosialisasi mengenai Health Safety Security and Environment (HSSE) kepada masyarakat.

Dalam menjalankan operasionalnya, Pertamina juga terus menerapkan K3. Melalui sosialisasi budaya berkeamanan di SPBU ini, diharapkan para konsumen menjadi lebih waspada dan mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar.

Jika konsumen masih menemukan hal yang tidak aman atau unsafe di SPBU, dapat melaporkannya ke kontak Pertamina 1-500-000 atau melalui website www.pertamina.com.

Tak lupa, Andar juga menyampaikan terimakasihnya kepada para konsumen yang selama ini telah setia terhadap produk Pertamina. “Namun kami juga terus mengimbau bahwa keselamatan diri kita dan orang lain sangatlah penting,” jelasnya.

Sementara itu, selama kegiatan sosialisasi K3 berlagsung, para konsumen juga diajak untuk mengikuti games dan mereka juga berkesempatan mendapatkan beragam hadiah menarik yang disiapkan oleh manajemen Pertamina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement