Senin 18 Feb 2019 09:19 WIB

Gunung Merapi Enam Kali Keluarkan Guguran Awan Panas

Guguran awan panas keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum satu km.

Luncuran awan panas dari puncak Gunung Merapi terekam CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (11/2/2019).
Foto: Antara/CCTV BPPTKG
Luncuran awan panas dari puncak Gunung Merapi terekam CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (11/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat enam kali guguran awan panas meluncur dari Gunung Merapi Senin (18/2) pagi. Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG menyebutkan lima kali awan panas guguran teramati di Gunung Merapi pada pukul 06.05 WIB, 06.13 WIB, 06.24 WIB, 06.25 WIB dan 06.28 WIB.

Guguran awan panas itu keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum satu kilometer ke arah Kali Gendol. Selanjutkan pada pukul 07.32 WIB gunung teraktif di Indonesia itu kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 200 meter ke arah Kali Gendol dan tinggi asap 400 meter.

Baca Juga

BPPTKG juga menyebutkan berdasarkan data seismik periode 00.00-06.00 WIB terekam 31 kali gempa guguran dengan durasi 12-92 detik disertai tiga kali guguran lava ke arah Kali Gendol. Jarak luncur guguran tersebut 700 hingga 900 meter.

"Awan panas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu, sehingga warga Merapi diharap tetap tenang serta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," tulis BPPTKG melalui akun Twitter resminya.

Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis BPPTKG untuk periode 8-14 Februari 2019, volume kubah lava gunung itu relatif tetap. Data pekan sebelumnya volume kubah lava mencapai 461 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.

Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah. Rata-rata kurang dari 20 ribu meter kubik per hari. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Kegiatan pendakian untuk sementara tidak direkomendasikan, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement