REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, mengatakan, pihaknya menawarkan harapan kepada masyarakat. Menurutnya, rakyat dengan kondisi ekonomi terbawah saat ini mengalami tekanan.
"Yang disampaikan penantang tentu harapan dan kita yakin masyarakat kita masih butuh harapan," ujar Sudirman pada konferensi pers usai debat calon presiden di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Ahad (17/2).
Menurut Sudirman, selama kurang lebih 4,5 tahun dipimpin oleh calon presiden pejawat, Joko Widodo, orang yang kondisi ekonominya berada di paling bawah mengalami berbagai tekanan. Tekanan-tekanan itu, di antaranya harga-harga kebutuhan mereka yang tidak terjangkau.
"Harga-harga tidak terjangkau, listrik tidak terjangkau, dan lapangan kerja sulit," ujar Sudirman.
Ia mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo sebagai penantang jelas berbeda dengan Jokowi sebagai petahana. Petahana, kata dia, sudah diberi kesempatan memerintah. Karena itu, yang disampaikan oleh Jokowi adalah evaluasi atas apa yang telah dikerjakan.
"Tentu saja beda yang disampaikan petahana dengan penantang. Petahana itu, sudah diberi kesempatan memerintah," kata dia.
Di samping itu, Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak, memaparkan sikap yang baginya hendak ditunjukan Prabowo pada debat kali ini. Misalnya, keberpihakan kepada rakyat. Hal ini tergambar dari beberapa pernyataan ketua umum Partai Gerindra itu yang menanggapi isu-isu tentang kepentingan rakyat.
"Komitmen Prabowo adalah komitmen rakyat paling bawah. Sejak awal, akan menurunkan tarif dasar listrik dan konsisten meningkatkan kesejahteraan petani, komoditi. Dua hal itu menunjukkan komitmen tinggi Prabowo ada di kalangan masyarakat paling bawah," ujar Dahnil.