Ahad 17 Feb 2019 13:44 WIB

Khofifah Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Sungai

Khofifah mendorong seluruh elemen masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan sungai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kanan) tiba di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/2/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kanan) tiba di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyusuri, sekaligus melihat kondisi sampah di sepanjang Sungai Brantas Rolak Surabaya, Ahad (17/2). Pada kesempatan tersebut, Khofifah mendorong seluruh elemen masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan sungai, mengingat masih banyaknya sampah di sepanjang aliran sungai. Padahal, kata dia, sungai merupakan sumber kehidupan, baik bagi manusia, maupun bagi keanekaragaman hayati.

"Pepatah Jawa bilang, Artinya kita hidup untuk saling menghidupkan, ikan dan juga hewan-hewan lainnya di sungai juga punya hak untuk hidup," kata Khofifah.

Baca Juga

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengingatkan, sungai yang bersih akan mendatangkan berbagai manfaat bagi manusia, dan kelangsungan ekosistem yang hidup di dalamnya. Salah satu contoh, ketika sungai bersih dan terawat, maka banyak ikan di sana. Sehingga, warga sekitar bisa memanfaatkan ikan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebagai salah satu upaya mendukung terjaganya kebersihan sungai, Khofifah juga mendukung deklarasi Relawan Jogo Kali. Tujuannya, untuk terus menjaga kesadaran dan semangat masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai, khususnya yang tinggal di sekitaran Sungai Brantas.

Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari ikhtiar lanjutan untuk menjaga sungai. Dimana sebelumnya, pemerintah sudah melakukan bersih-bersih eceng gondok di sepanjang sungai. Namun, setelah sungainya bersih eceng gondok, ternyata masih ada sebagian yang belum sadar kebersihan, dan membuang sampah ke sungai.

Ke depan, Khofifah juga akan meminta Ecoton, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bappeda Jatim untuk membuat pemetaan. Pemetaan dimaksudkan untuk mengetahui titik-titik mana saja di sepanjang Sungai Brantas, yang memerlukan dibentuknya Relawan Jogo Kali tersebut.

"Nanti akan ada titik di Malang, Kediri, Tulungagung, dan daerah lainnya. Pokoknya muter. Kita setiap minggu akan turun ke berbagai wilayah, untuk meninjau kebersihan di sepanjang sungai Brantas," kata Khofifah.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Prov Jatim, Diah Susilowati mengatakan, gerakan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar mengembalikan fungsi sungai, melalui program Adopsi Sungai Brantas. Tujuannya, untuk mengurangi sampah, dan mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga sungai Brantas.

Tujuan lainnya adalah agar masyarakat bisa berhenti membuang popok sekali pakai di sungai. Pentingnya gerakan ini, lanjut Diah, karena Sungai Brantas adalah sungai prioritas di Jatim untuk keperluan konsumsi air PDAM.

"Namun, saat menyusuri sungai tersebut, ternyata masih banyak sampah yang ditemui di sepanjang aliran sungai, khususnya sampah popok," ujar Diah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement