REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat calon presiden Jilid 2 yang akan digelar malam nanti, Ahad (17/2) tanpa bocoran kisi-kisi pertanyaan, dengan tata panggung yang berbeda dan jumlah penonton yang bertambah, serta hanya menampilkan calon presiden. Pengamat Ilmu Komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur, Umaimah Wahid mengatakan di antara ketiga perubahan tersebut, dua perubahan yang menarik untuk ditelaah yaitu tidak ada bocoran kisi-kisi dan hanya calon presiden.
Tidak ada bocoran dalam debat mengenai energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur, merupakan peluang bagi kedua capres untuk menyakinkan masyarakat terutama swing voters dan yang belum menentukan pilihan.
"Akan terlihat siapa di antara kedua calon presiden yang mampu meyakinkan dan menguasai isu-isu tersebut di panggung debat," kata Ummaimah Wahid kepada wartawan, Sabtu (17/2).
Ia tidak memungkiri, tema-tema tersebut dipandang sangat dikuasi oleh calon presiden 01, Joko Widodo. Hal itu wajar karena sebagai presiden Presiden, Jokowi terutama fokus pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya Alam. Namun bukan berarti hal itu tidak terdapat kekurangan atau masalah. Sedang isu energi, pangan dan lingkungan hidup belum terlalu tersentuh.
Dia mengatakan harus diakui bahwa dalam pembangunan infrastuktur menjadi titik keberhasilan dan kebanggaan di era Jokowi. Namun, menurutnya, ada beberapa masalah krusial yang dapat menjadi amunisi bagi Prabowo untuk mempertanyakan secara cerdas terkait beberapa isu yang merupakan dampak dari pembangunan infrastruktur.
Hal itu seperti pembiayaan dari utang baru yang semakin besar dan masalah baru yang muncul dalam siklus ekonomi lanjutan karena tarif yang mahal.
"Oleh karenanya, dapat saja dinyatakan bahwa isu debat kali ini 'Jokowi Banget’ artinya Jokowi akan dengan mudah melakukan klaim-klaim keberhasilan terutama pembangunan infrastruktur dan energi," katanya.
Namun, ia melihat Capres 02 juga dapat memanfaatkan beragam persoalan-persoalan terkait pembangunan infrastruktur dan energi, terlebih soal pangan Indonesia yang belum berhasil mencapai ketahanan pangan. Selain itu, isu lingkungan hidup yang nampaknya masih sangat minim perhatiannya.
Terkait tema energi, ungkap Ummaimah, keberhasilan pembelian Freeport oleh pemerintah Indonesia (Jokowi) dapat menjadi amunisi dan kebanggaan bagi pejawat. Namun, juga dapat menjadi tema yang melemahkan jika capres 02 mempertanyakan secara kritis terkait pembiayaan dan banyaknya kerugian-kerugian yang dialami oleh BUMN seperti Pertamina, PLN dan lainnya.
Soal yang melemahkan pejawat, kata dia, adalah persoalan pangan, karena banyak ekspor dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi yakni beras, gula, garam, bawang, dan lainnya. "Tentu kondisi ini dapat menjadi sasaran empuk atau celah bagi capres 02 dalam debat tersebut," ujarnya.
Baca: Prabowo Siapkan Catatan Statistik untuk Debat Kedua