Ahad 17 Feb 2019 08:47 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Kepulauan Seribu Anjlok 50 Persen

Penurunan jumlah wisatawan ke Kepulauan Seribu terjadi sejak tsunami Selat Sunda.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Nur Aini
Kawanan lumba-lumba terlihat di sekitar pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Senin (7/1).
Foto: Dok Istimewa
Kawanan lumba-lumba terlihat di sekitar pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Senin (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mendapat pengaduan dari para pemilik Pulau Resort terkait penurunan wisatawan. Asisten Pemerintahan Kepulauan Seribu, Arif Wibowo mengatakan, sejak tsunami Selat Sunda, kunjungan wisatawan menurun drastis bisa mencapai 50 persen.

"Memang sejak musibah tsunami ini berdampak kepada kunjungan wisatawan bukan hanya di Pulau Resort tetapi di Pulau Wisata Permukiman," ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/2).

Baca Juga

Ia menuturkan, Pemkab Kepulauan Seribu akan mengundang para pemilik Pulau Resort maupun agen travel dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan untuk mencari solusi membangkitkan kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu.

Selain itu, Pemkab Kepulauan Seribu juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Arif melanjutkan, untuk memasikan wilayah Kepulauan Seribu aman dan tidak terdampak tsunami. Sehingga wisatawan tidak perlu khawatir berlibur ke pulau-pulau wisata yang ada di Kepulauan Seribu.

"Pemkab sudah melakukan berbagai event melalui Sudin Pariwisata dan Kebudayaan untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara," ujarnya.

Sementara, Pemkab juga mendapatkan pengaduan dari warga mengenai pagar rumah dinas SDN 02 Pulau Tidung yang sudah doyong. Arif menambahkan, ada pula batu besar di pintu masuk pelabuhan utara yang mengakibatkan kapal berukuran besar tidak bisa masuk.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti ke Suku Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu untuk persoalan pagar rumah dinas. Sementara Suku Dinas Perhubungan terkait batu besar yang harus segera diangkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement