REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim SAR menemukan salah satu dari empat nelayan, yang menjadi korban kapal terbalik di Perairan Sadewa, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Korban, merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Sinar Laut 105 yang dihantam ombak tinggi, saat memancing cumi-cumi pada Ahad (10/2) yang lalu.
Informasi yang diperoleh Republika.co.id, korban yang berhasil ditemukan itu yakni Rahman Ahmad Maulana (19 tahun), nelayan asal Desa Kedung Dawa, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu. Korban, ditemukan tak bernyawa, setelah dinyatakan hilang selama hampir sepekan.
Kasatpolair Polres Karawang AKP Zulkifli Sitorus, mengatakan, korban ditemukan pada Jumat sore (15/2), di Perairan Tanjung Karawang dengan koordinat posisi S 05 47 300.E 107 06 300. Korban, kali pertama ditemukan oleh dua nelayan asal Indramayu, yaitu Rudi dan Karyanto.
"Jasad yang ditemukan hari ini, kemungkinan besar yaitu salah satu dari empat ABK Kapal Sinar Laut yang dinyatakan hilang," ujar Zulkifli, kepada Republika.co.id, Sabtu.
Zulkifli menyebutkan, kronologi penemuan korban Kapal Sinar Laut 105 ini, bermula saat kapal motol Hasil Laut 106 yang dinahkodai Rudi (42 tahun) dengan ABK Karyanto (19 tahun), pada Jumat (15/2) berangkat dari Jakarta menuju perairan Karawang. Kapal motor ini, hendak memancing cumi-cumi di perairan tersebut.
Sekitar pukul 11.00 WIB, keduanya menemukan bangkai kapal tenggelam. Kemudian, kapal motor ini berhenti dan lego jangkar untuk beristirahat di lokasi kejadian.
Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB saksi Karyanto, memberitahukan ke Rudi jika melihat sesosok jasad terapung di pinggir kapal. Kemudian, oleh Rudi, mayat tersebut ditarik dan di angkat ke kapal dan melaporkan kejadian itu kantor perusahaan kapal di Jakarta.
"Setelah kami menerima laporan, kami melakukan penjemputan ke tengah laut. Korban dievakuasi dan di bawa ke RSUD Karawang. Kemudian, kami mengabarkan ke pihak keluarga. Pagi ini, korban telah diambil pihak keluarga," jelasnya.