Jumat 15 Feb 2019 18:15 WIB

TKN: Suara Jabar Jadi Barometer Nasional

TKN menyebut sejumlah tokoh Jabar mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi program hukum capres-cawapres.
Foto: mgrol100
Ilustrasi program hukum capres-cawapres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily mengatakan, Jawa Barat (Jabar) merupakan daerah strategis secara nasional dengan jumlah pemilih yang sangat besar. Dia mengatakan, kemenangan di provinsi tersebut sangat menentukan dan menjadi barometer kemenangan di tingkat nasional.

"Kami insya Allah menang di Jateng (Jawa Tengah) dan Jatim (Jawa Timur). Jika kami di Jabar dapat memenangkan maka akan semakin memperkuat kemenangan secara nasional," kata Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Jumat (15/2).

Baca Juga

Politikus partai Golkar itu mengungkapkan, TKN belajar dari kekalahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jabar pada Pilpres 2014 lalu. Dia mengatakan, sebabnya, tim pemenangan pasangan calon (paslon) 01 harus mendominasi suara dalam Pilpres 2019 ini.

"Dan menurut survei, kami perlahan-lahan akan mengungguli pasangan 02," katanya.

Komisi VII DPR RI ini melanjutkan, ada banyak indikasi ke arah kemenangan tersebut. Pertama, dia mengatakan, Partai Golkar yang dulu mendukung ke Prabowo kini solid mendukung Jokowi-Ma’ruf. Kedua, dia melanjutkan, kemenangan juga akan diraih berkat kontribusi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Pak Uu Ruhzanul Hakim yang saat ini didukung partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Ketiga, Ace meneruskan, tokoh-tokoh Jabar seperti Solihin GP, Ginandjar Kartasasmita, Agum Gumelar, hingga Deddy Mizwar berada barisan terdepan mendukung Jokowi-Ma’ruf. Alasan terakhir mengingat figur Ma’ruf akan lebih bisa diterima di kalangan masyarakat santri di Jabar karena dia adalah ulama terkemuka yang berasal dari tatar sunda.

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Indopolling Network menempatkan pasangan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf telah menyalip Prabowo-Sandiaga. Tingkat keterpilihan capres Prabowo hanya meraih 37,9 persen, tertinggal sekitar empat persen dari capres Joko Widodo yang meraih 41,7 persen.

Sedangkan, dalam pemilu 2014 lalu, Jokowi-Jusuf Kalla mengalami kekalahan suara di Jabar dengan perolehan 40,22 persen. Sementara Prabowo-Hatta Rajasa mendulang 59,78 persen suara.

Meski demikian, hasil survei Indopolling Network masih mendapati kekalahan suara bagi paslon 01 di Jabar Selatan dengan suara 40 persen. Prabowo unggul dengan suara 50 persen dan sisanya tidak menjawab.

Sedangkan di kawasan Jabar bagian barat, tengah, dan utara masih menjadi area pertempuran karena selisihnya tipis dan jumlah pemilih yang banyak. Hasil survei menempatkan, Jabar bagian tengah 01 (41,9 persen), 02 (41,2 persen). Di utara 01 (35 persen), 02 (30,7 persen), di barat 01 (40 persen) dan 02 (39 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement