REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyudin tidak merisaukan hasil survei Indopolling Network terkait pemilihan presiden (pilpres) 2019 di Jawa Barat. Hasil survei Indopolling Network menunjukkan pasangan calon Joko Widodo-KH Ma'ruf Amien unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat.
Alasan Suhud tidak terlalu menanggapi hasil survei dari Indopolling Network tersebut adalah adanya survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN). Bahkan hasil survei internal tersebut menunjukkan hasil yang berbeda. "Hasil survei internal kami elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih unggul atas petahana," ujar Suhud saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (14/2).
Suhud menegaskan PKS juga akan bekerja secara optimal di sebulan terakhir menjelang pencoblosan. Selain itu pihaknya juga akan menggerakkan mesin partainya untuk meraih dua kepentingan sekaligus. Apalagi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 silam Prabowo meraih kemenangan di Jawa Barat.
"Mesin PKS akan bekerja optimal di sebulan terakhir. Mesin PKS akan bekerja di dua level, yaitu untuk memenangkan pasangan Pak Prabowo dan juga meningkatkan elektabilitas partai," tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis pada akhirnya nanti pasangan Prabowo-Sandiaga akan unggul besar di Jawa Barat. Kemenangan tersebut untuk memastikan kemenangan secara nasional, mengingat Jawa Barat memiliki pemilih besar dan sangat menentukan hasil akhir.
Sebelumnya, hasil survei Indopolling Network menunjukkan pasangan calon Joko Widodo-KH Ma'ruf Amien unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat. Pejawat presiden mendapatkan elektabilitas sebesar sebesar 41,7 persen dan penantang hanya sebesar 37,9 persen. Sedangkan responden yang merahasiakan jawaban dan belum menentukan pilihan masih sebesar 20,4 persen.