REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Tinombala tengah melaksanakan pemutusan jalur logistik untuk kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Satgas berhasil menangkap kurir logistik untuk Ali Kalora dan kawan-kawan.
"Pelaksanaan tugasnya memutus jalur logistik karena mencakup wilayah yang cukup luas, jalur-jalur logistik diputus oleh tim yang sudah menguasai menjadi empat jalur atau empat lokasi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).
Jalur-jalur itu, Dedi mengatakan, merupakan lokasi di mana masyarakat biasa berkebun, mencari rotan, menambang emas, dan menjerat babi. Masyarakat yang bekerja di lokasi tersebut diimbau untuk tidak membawa perbekalan makanan yang terlalu banyak.
"Bawa perbekalan yang secukupnya karena ini sangat rawan oleh jaringan Ali Kalora Cs," kata Dedi.
Kemudian, dia mengatakan, satgas juga berhasil menangkap seorang kurir logistik bagi 14 orang yang tergabung dalam kelompok Ali Kalora. Kurir tersebut kini sedang dalam pemeriksaan oleh kepolisian.
Sementara itu, pasukan satgas terus melalukan penyisiran dan pengejaran ke titik-titik yang dicurigai menjadi tempat bersembunyi para DPO tersebut. "(Kurir membawa) logistik untuk kebutuhan, beras, supermi, telur," jelasnya.
Terkait proses pengejaran terhadap kelompok tersebut, Satgas Tinombala telah menyiapkan pendeteksi jalur komunikasi yang digunakan oleh Ali Kalora. Pihak keluarga para DPO juga tetap diminta untuk membujuk agar para DPO itu mau menyerahkan diri kepada aparat.
"Untuk mengikuti proses hukum selanjutnya. Ini akan terus dilakukan oleh satgas dalam rangka untuk mempersempit ruang gerak Ali Kalora CS," tuturnya.