REPUBLIKA.CO.ID, CIREBN -- Harga sejumlah kommoditas bahan pangan di Kota Cirebon mengalami kenaikan selama dua pekan pertama Februari. Untuk menjaga daya beli warga, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon yang dikoordinasi oleh Bank Indonesia (BI) menggelar Pasar Murah Komoditas Pangan.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, M Abdul Madjid Ikram, menyebutkan, dari hasil pantauan selama dua pekan pertama di Februari 2019, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan di antaranya adalah beras dan telur.
Pasar murah tersebut digelar untuk memberikan alternatif dan referensi harga pangan yang lebih murah dan terjangkau kepada masyarakat.
"Tujuannya, untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Madjid, saat ditemui di sela kegiatan Pasar Murah Komoditas Pangan, di depan Pasar Kramat Kota Cirebon, Kamis (14/2).
Madjid menyebutkan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini mencapai 5,17. Menurutnya, anga tersebut harus dijaga. Salah satunya caranya, dengan menjaga agar harga pangan tidak bergelojak tinggi.
Ketika ditanyakan mengenai penyebab naiknya harga beras saat ini, Madjid menjelaskan, karena petani sedang memasuki masa tanam. Harga beras biasanya baru akan turun saat panen.
"Panen antara Maret dan April," kata Madjid.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, mengapresiasi kegiatan yang digelar TPID tersebut. Apalagi, kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, yakni 14 – 15 Februari 2019.
Eti berharap, masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan tersebut. Dia menilai, melalui pasar murah, masyarakat bisa terbantu untuk mendapatkan komoditas pangan dengan harga yang terjangkau.
Dalam kegiatan pasar murah itu, komoditas yang dijual di antaranya beras medium seharga Rp 8.600 per kg, beras premium Rp 10.300 per kg, telur ayam ras Rp 20 ribu per kg, minyak goreng Rp 10 ribu per liter dan bawang merah Rp 15 ribu per kg.
Selain itu, ayam Rp 29 ribu per kg, daging Rp 73 ribu per kg, tepung terigu premium Rp 7 ribu per kg, gula pasir premium Rp 10 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 15 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 16 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 14 ribu per kg, minyak 2 liter Rp 21 ribu dan terigu Rp 7 ribu per kg.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Yuni, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan pasar murah tersebut. Dia berharap agar pasar murah digelar secara rutin setiap bulan.