Rabu 13 Feb 2019 20:46 WIB

Debat Kedua, Pengamat: Kandidat Harus Buat Skala Prioritas

Para kandidat memang perlu memiliki pengetahuan tentang isu yang akan dibahas.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Jokowi dan Prabowo Subianto
Foto: Halimatus Sa'diyah
Jokowi dan Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat capres-cawapres kedua akan segera berlangsung pada Ahad (17/2). Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan para calon presiden dan wakil presiden yang akan berdebat harus membuat skala prioritas untuk dipaparkan.

Adi mengatakan, yang perlu diperhatikan oleh para kandidat adalah waktu yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab, waktu yang disediakan sangat singkat dan tidak akan bisa mewadahi paparan dari para kandidat secara lengkap.

"Tentu dua kandidat ini harus bikin skala prioritas isu energi misalnya Jokowi mau ngomong apa, tidak mungkin dijelaskan semua. Kira-kira untuk mengatasi krisis energi apa, ribuat daftarnya satu, dua, tiga, itu saja yang diomongin dan diulang-ulang saja," katanya usai sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (13/2).

Adi mengatakan, para kandidat memang perlu memiliki pengetahuan tentang isu yang akan dibahas dalam debat. Namun, para kandidat juga harus memahami teknis debat salah satunya waktu sehingga dapat memanfaatkannya dengan baik. 

"Hal-hal yang sifatnya substansial seringakali kalau tidak dibarengi dengan pemahaman hal teknis debat kandidat menjadi hambar memang. Jadi yang debat pertama itu dianggap membosankan karena Pak Jokowi dan Pak Prabowo gagal menjelaskan sesuai dengan waktu yang ditetaplkan," ujarnya.

Waktu yang disediakan KPU untuk kedua kandidat berdebat memang tidak cukup untuk menjabarkan semua pemahaman para kandidat. Oleh karena itu, Adi mengatakan para kandidat harus menyesuaikan diri dengan membatasi paparan mereka menjadi hal-hal yang paling penting.

"Saya kira dengan waktu yang ada keinginan kita tidak bisa dipenuhi. Makanya biar pintar merebut hati masyarakat harus to the point makanya ada skala prioritas," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement