REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai destinasi wisata Candi Borobudur masih kalah dengan wisata candi Angkor Wat di Kamboja terutama dari sisi jumlah wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Angkot Wat sebanyak 2,5 juta setahun atau 10 kali lipat dari wisatawan mancanegara yang hanya 250 ribu per tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya usai rapat koordinasi pengembangan pariwisata dengan Wapres JK, Rabu (13/2). Rapat diketahui membahas empat destinasi wisata super prioritas, diantaranya Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika di Pulau Lombok, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Borobudur kita kalah jauh dari Angkor wat kita hanya 250 ribu jumlah wismannya, karena Pak Wapres baru dari Kamboja, jadi beliau hafal sekali, 2,5 juta, 10 kali lipat," ujar Arief.
Menurut Arief, salah satu permasalahannya yakni bandar udara terdekat dengan kawasan Candi Borobudur yakni Bandara Adi Sutjipto, lokasinya dinilai cukup jauh. Tak hanya itu, Bandara Adi Sutjipto juga dinilai sudah melebihi kapasitas. "Bandara existing kita kalo di Jogja kapasitasnya 1,5 juta, tapi bebannya enam juta, empat kali lipat," ujar Arief.
Karenanya, Arief menilai pembangunan bandara baru yakni New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, diharapkan membantu peningkatan jumlah wisatawan ke Candi Borobudur.