Rabu 13 Feb 2019 16:50 WIB

BBKSDA: Belasan Burung Dilindungi Alami Stres

Burung tersebut stres karena ketika ditemukan dalam kondisi terikat.

Burung Bangau
Foto: Wikipedia
Burung Bangau

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan sebanyak 14 burung jenis bangau jambul putih berparuh hitam kuning yang teridentifikasi sebagai Ardea sp mengalami stres. Satwa yang merupakan jenis dilindungi ini mengalami stres hingga membutuhkan perawatan khusus.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Mahfud di Pekanbaru, Rabu (13/2) mengatakan, belasan burung karnivora pemakan ikan yang masih anakan dan diperkirakan berusia kurang dari satu tahun tersebut sebelumnya disita Polisi Kehutanan BBKSDA Riau dari tangan warga. "Beberapa kondisinya stres karena ketika ditemukan mereka dalam kondisi terikat," katanya.

Dia mengatakan, dokter hewan BBKSDA Riau saat ini terus memantau kesehatan seluruh unggas akuatik itu. Unggas jenis ini banyak menghabiskan hidupnya di perairan tersebut sebelum melepasliarkannya.

Mahfud mengemukakan, jika burung bangau Adrea sp tersebut secara umum unggas yang umum ditemukan di Provinsi Riau. Selain itu, penyebaran satwa tersebut juga ada di sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir populasinya terus menurun. Meski dia tidak menyebut angka pasti jumlahnya, tetapi Mahfud menyatakan, burung itu dalam kondisi terancam sehingga harus dilindungi. Belasan burung tersebut disita dari seorang warga Desa Kampung Pinang, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.

Saat ditemukan, seluruh burung yang masih anakan itu ditemukan dalam keadaan terikat pada bagian kaki. "Diikat seperti ayam," ujar Mahmud.

Burung itu selanjutnya disita petugas. Namun untuk sementara pihaknya tidak menangkap warga tersebut. "Kita memberikan pembinaan saja. Tetapi kalau diulangi lagi tentu ada tindakan tegas," katanya.

Humas BBKSDA Riau, Dian Indriani menjelaskan dalam tiga hari terakhir telah menyita 32 unggas jenis Ardea sp. Selain 14 ekor di Kampar, 18 ekor lainnya turut disita petugas di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. "Untuk yang 18 ekor sudah dilepasliarkan. Nanti apabila 14 ekor ini sudah sehat juga segera kita lepasliarkan," kata Dian. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement