REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kasus wabah rabies akibat anjing liar di Kabupaten Dompu juga diantisipasi sejumlah kabupaten lain yang ada di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini bertujuan agar penyakit ini tidak meluas.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, mayoritas kasus gigitan anjing liar masih terjadi di Dompu. Meski begitu, Pemprov NTB juga mendorong Pemkab Sumbawa yang bertetangga dengan Dompu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus rabies.
"Di Sumbawa ada satu anjing yang positif, bukan orangnya," ujar Eka, Rabu (13/2).
Eka menambahkan, ada beberapa warga Sumbawa yang juga terkena gigitan, baik warga Sumbawa yang berada di Dompu, maupun kejadian di Sumbawa itu sendiri. "Di Sumbawa sendiri ada beberapa gigitan baru juga, ada orang Sumbawa digigit di Dompu terus pulang ke Sumbawa, ada juga gigitan baru di Tarano, ada dua (orang) kemarin, tapi semua sudah kita beri vaksin dan serum antirabies," kata Eka.
Baca juga, Kabupaten Dompu KLB Rabies, Enam Jiwa Meninggal
Tarano merupakan sebuah kecamatan di ujung timur Sumbawa yang berdekatan dengan Dompu. Eka menyampaikan Dinas Kesehatan NTB dan Dinas Kesehatan Dompu serta Sumbawa telah memberikan vaksin dan serum antirabies.
"Semua sudah kita beri vaksin dan serum. Sambil kita pantau sekarang karena masa inkubasi itu kan dua bulan sampai dua tahun," ucap Eka.
Eka melanjutkan, pada Kamis (14/2), akan diselenggarakan kuliah umum dari dokter dokter spesialis syaraf kepada para dokter umum dan perawat yang ada di Sumbawa tentang tata laksana dan penanganan rabies.