Selasa 12 Feb 2019 17:51 WIB

Ridwan Kamil Bertemu Maruf Amin

Pertemuan tak membicarakan terkait strategi pemenangan Jokowi-Maruf di Jabar

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat silaturrahim ke kediaman  Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin di Jalan Sitibondo,  Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Foto: Republika/Muhyiddin
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat silaturrahim ke kediaman Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin di Jalan Sitibondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seusai melakukan kunjungan dinas di Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyempatkan diri bersilaturrahim dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin. Pertemuan itu digelar di Jalan Sitibondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Gubernur yang biasa dipanggil Kang Emil ini mengaku, kedatangannya tersebut hanya sebagai individu saja, bukan sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Ini sebagai individu aja. Tidak ada hubungannya dengan kedinasan. Ini murni silaturahmi karena terakhir bertemu agak lama dua bulan lebih," ujar Kang Emil saat ditemui di kediaman Kiai Ma'ruf, Jalan Situbondo, Selasa (12/2) sore.

photo
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat silaturrahim ke kediaman Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin di Jalan Sitibondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Kang Emil juga menegaskan bahwa dalam pertemuan dengan Kiai Ma'ruf itu juga tidak membicarakan terkait strategi untuk memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf khususnya di Jawa Barat.

"Enggak, saya kira (tak ada pembicaraan upaya memenangkan). Wartawan juga memantau. Saya selalu taat aturan. Jadi apapun yang saya lakukan selalu dengan asas," ucap Kang Emil.

Hal senada juga disampaikan Kiai Ma'ruf. Menurut dia, Kang Emil hanya melakukan silaturrahim saja dengannya karena sudah lama tidak bertemu. Menurut Kiai Ma'ruf, dalam pertemuan tersebut juga tidak membicarakan tentang politik.

"Enggak ada (pembahasan soal politik). Ini soal silaturahmi saja. Orang tua ke anak, anak sama orang tua. Ya tentu kalau anak hajat, orang tua ikut bantuin. Kalau orang tua hajat, anak ikut bantuin," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement