REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan debat pemilihan presiden kedua hanya akan diadakan bagi kandidat calon presiden. Meski debat hanya diikuti oleh kandidat capres, para kandidat cawapres juga diharapkan hadir di lokasi debat.
Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Yusa Djuyandi mengatakan, kehadiran cawapres sangat penting karena kelak mereka akan memimpin pemerintahan bersama.
"Gagasan mereka harus sejalan sehingga kebijakan eksekutif kelak tidak dimonopoli oleh presiden saja. Saya berharap meski cawapres tidak ikut debat tapi dapat hadir dari awal sampai akhir," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (12/2).
Menurutnya, dominasi salah satu capres atau cawapres mesti dihindari agar masyarakat tidak menilai salah satu pihak tidak digunakan sebagai alat pendongkrak elektabilitas politik.
"Contoh dalam beberapa debat pilkada, ada calon kepala daerah yang selalu mendominasi, akibatnya publik menganggap bahwa calon wakilnya hanya sebagai pendongkrak suara atau pasangan itu lahir dari kesepakatan politik yang dipaksakan," ujarnya.
KPU akan menggelar debat capres seri kedua nanti di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/2). Tema atau isu debat yang akan diangkat adalah infrastruktur, energi, lingkungan hidup, pangan, dan sumber daya alam.