Selasa 12 Feb 2019 13:42 WIB

Mahfud MD: Kedua Paslon tak Saling Ejek, Tapi Pendukungnya

Masyarakat diimbau tak mengedepankan politik identitas dalam pemilu.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud.MD di Kepatihan  Yogyakarta, Rabu (26/12).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud.MD di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penggagas gerakan suluh kebangsaan, Mahfud MD, mengajak para pendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk tidak saling ejek. Mahfud menilai, kedua paslon tidak melakukan aksi saling ejek, melainkan para pendukungnya.

"Saya tidak melihat kedua pasangan saling ejek, tidak ada. Yang muncul saling ejek kan pendukungnya, kita imbau pendukung (paslon) jangan bikin berita hoaks dan jangan memancing pertengkaran karena kedua pasangan ini dalam catatan saya dan kita semua, tidak ada yang saling ejek," ujar sarasehan gerakan suluh kebangsaan di Hotel Golden Palace, Mataram, NTB, Selasa (12/2).

Baca Juga

Mahfud juga mengimbau masyarakat tidak mengedepankan politik identitas dalam pemilu. Mahfud tidak mengingkari bahwa masyarakat memang boleh saka memilih seseorang karena kesamaan agama dan suku, tapi jangan menjadikan hal tersebut untuk membuat konflik.

"Oleh sebab itu, selesai pemilihan, rukun. Karena agama, suku, kita milih berdasarkan itu boleh saja, tapi jangan karena itu menjadi konflik, begitu selesai kita bersatu lagi," kata Mahfud.

Mahfud juga berharap tingkat partisipasi pemilih semakin meningkat. Berdasarkan hasil survei, kata Mahfud, tingkat golput dari 20 persen saat ini diprediksi akan turun menjadi 14 persen.

"Saya tidak tahu seberapa mengkhawatirkan (golput) tapi golput itu sebaiknya tidak dilakukan oleh yang punya hak suara, pilih saja mana yang lebih baik karena dalam demokrasi tidak akan ada calon pemimpin yang ideal, yang ada yang (calon pemimpin) yang relatif lebih baik dibandingkan yang lain," kata Mahfud menambahkan.

Baca juga: Jokowi Kaget dengan Harga Tiket Pesawat

Baca juga: Makin Terasanya Dampak Tiket Mahal dan Tarif Bagasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement