Selasa 12 Feb 2019 12:55 WIB

Pemprov Jabar Kaji Kembali Keberadaan Pertambangan di Jabar

Rencana Tata Ruang Wilayah harus menyiapkan rasa nyaman bagi masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sedang mengkaji terkait pertambangan yang nantinya akan tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, keberadaan tambang di Jabar harus itu untuk lebih memastikan, apakah setiap proyek pertambangan akan mensejahterakan atau malah menimbulkan polemik.

Ridwan Kamil berharap, tak ada lagi konflik yang timbul dari praktik pertambangan di Jabar. Oleh karena itu perlu diteliti lebih dalam. "Nah itu sedang kita bikin kajian juga. Saya kira itu yang terkait RTRW yang akan kita seimbangkan," ujar Ridwan Kamil yang akran disapa Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (12/9).

Menurut Emil, roh dari RTRW yaitu untuk menyiapkan rasa nyaman bagi masyarakat di kemudian hari. Karena, jumlah populasi akan semakin meningkat, demikian kudu dipersiapkan sebaik mungkin. Tak terkecuali soal pertambangan.

"Jadi rohnya RTRW ini sebenarnya bukan soal ngatur-ngatur narik-narik garis di Jabar. Tapi mau berapa populasi yang disiapkan oleh RTRW ini kan," katanya.

Oleh karena itu, Emil meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jabar untuk mengkaji RTRW. Sekarang jumlah penduduk Jabar hampir 50 juta populasinya.

"Katakanlah untuk Rp 60-70 juta, baru dibikin RTRW-nya yang membuat suatu hari anak cucu kita nyaman dengan Jawa Barat yang jumlahnya sangat banyak oleh sebuah perencanaan RTRW hari ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement