Jumat 15 Feb 2019 05:22 WIB

Rumah Tahfiz Nurul Qalbi, Rumah Bagi Hafiz Tunanetra

Rumah Tahfiz ini terbagi beberapa dan kini berinduk di Rumah Tahfiz Nurul Qalbi.

Rep: mgrol118/ Red: Andi Nur Aminah
Rumah Tahfiz dengan segal keseruannya
Foto: MGrol118
Rumah Tahfiz dengan segal keseruannya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah Tahfiz Nurul Qalbi didirikan untuk menjadikan penyandang tunanetra sebagai hafiz Alquran. Rumah Tahfiz ini terbagi beberapa cabang yang semuanya menginduk pada Rumah Tahfiz Nurul Qalbi Pusat di Depok.

Pengelola Rumah Tahfiz Nurul Qalbi 2 Tajur, Ernih Juhanah, mengatakan, pendirian rumah tahfiz di Bogor ini awalnya merupakan gagasan yang disampaikanya kepada pengurus Rumah Tahfiz Pusat Nurul Qalbi.

Menurut Ernih, dia mengusulkan keberadaan Rumah Tahfiz tersebut ada di Bogor agar bisa menjadikan teman-teman tuna netra yang ada di sekitar kota dan kabupaten Bogor sebagai hafiz. Atau setidaknya mengajarkan bacaan Alquran pada mereka. 

“Sebelumnya saya ada keinginan bagaimana caranya untuk mengumpulkan teman-teman saya yang tuna netra untuk bisa mengikuti tahfiz Quran atau paling tidak sehari-hari mereka bisa baca Alquran,” ungkap Ernih yang juga penyandang tuna netra.

Ernih mengaku, sebelum menjadi Pengelola Rumah Tahfiz Nurul Qalbi, dia suka ikut pengajian maupun majelis di Jakarta dan Depok. Dia bersyukur bisa bertemu dengan salah satu Pengurus PPPA Daarul Quran sehingga harapan mendirikan Rumah Tahfiz untuk tuna netra di Bogor dapat terwujud.

Rumah Tahfiz Nurul Qalbi 2 Bogor sejak berdiri hingga saat ini, berlokasi di jalan Raya Tajur, Gang Badak, kampung Muara, Kelurahan Sindang Rasa, Kecamatan Bogor Timur, Kabupaten Bogor. Ernih mengatakan, rumah tahfiz tersebut belum memiliki tempat. “Selama ini kegiatan rumah tahfiz dilakukan di rumah saya,” ungkap Ernih.

Dia menyampaikan, kegiatan rumah tahfiz ini hanya diadakan setiap hari Rabu. Ernih yang juga sekertaris Pertuni Cabang Kabupaten Bogor, mengatakan, jumlah jamaah yang tergabung di Rumah Tahfiz Nurul Qalbi 2 Tajur mencapai 40 orang. “Ada yang paling jauh itu dari Sukabumi jumlahnya tiga orang dari sana,” ungkapnya.

Menurut Ernih, mereka berangkat ke sini sendiri, tidak ada yang mengantar. Ernih mempunyai harapan, agar ada donatur yang membantu pemberian dana untuk biaya transportasi mereka. “Kasian mereka pasti akan kepikiran biaya transportasi ke sini. Mikirnya mending buat makan dari pada ongkos. Saya ingin mereka tetap semangat,” ucapnya.

Ernih mengatakan, sebelumnya jamaah mendapat bantuan dana transportasi setiap minggunya. Namun sejak akhir 2017, kebijakan itu berubah menjadi sekali setiap bulan.

Koordinator Bidang kemanusiaan PPPA Daarul Quran Wilayah Bogor, Gugun Gunawan, menyampaikan, semua Cabang Rumah Tahfiz Nurul Qalbi menginduk ke Nurul Qalbi Pusat yang ada di Depok. “Sehingga hubungan dan koordinasi cabang itu lebih intens dengan pusat, bukan PPPA Wilayah Bogor,” ucap Gunawan.

Namun, Gunawan mengatakan secara kewilayahan PPPA Daarul Quran Bogor melakukan pembinaan kepada rumah Tahfiz tersebut. Di antaranya, pemberian mushaf braille, bantuan mp3, bantuan program hapalan, bantuan kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement