Senin 11 Feb 2019 18:31 WIB

Buntut Tiket Pesawat Mahal, UMKM Belitung Rumahkan Karyawan

Biaya pengiriman produk UMKM yang meningkat juga turun mempengaruhi dunia usaha.

Petugas bandara menurunkan bagasi penumpang di Bandara HAS Hanandjoeddin, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas bandara menurunkan bagasi penumpang di Bandara HAS Hanandjoeddin, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Elfiyena menyatakan, pelaku UMKM di Pulau Belitung mulai merumahkan karyawannya. Pasalnya, kunjungan wisatawan berkurang akibat harga tiket pesawat tinggi di daerah itu.

"Harga tiket pesawat tinggi dan pemberlakuan biaya bagasi angkutan udara ini sangat mempengaruhi usaha kecil menengah di Pulau Belitung yang merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia," kata Elfiyena di Pangkalpinang, Senin (11/2).

Ia mengatakan, hasil koordinasi dan laporan dengan Pemkab Belitung dan Belitung Timur, saat ini sudah ada lima UMKM yang merumahkan karyawannya. Mereka terpaksa merumahkan karyawan karena kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara berkurang sebagai dampak harga tiket pesawat tinggi dan pembatasan penerbangan ke daerah itu.

Selain itu, biaya pengiriman produk UMKM melalui angkutan udara yang meningkat dan tidak sebanding dengan produksi produk makanan olahan dan kerajinan khas di daerah itu ke luar daerah. "Dampak tiket pesawat yang tinggi sangat dirasakan pelaku UMKM di Pulau Belitung, sementara Pulau Bangka belum begitu terasa, karena bukan daerah tujuan wisata," ujarnya.

Baca juga, Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub: Maskapai Butuh Hidup.

Menurut dia, selama ini perkembangan UMKM di Belitung ditopang dari sektor pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke negeri Laskar Pelangi tersebut pasti menyempatkan diri membeli oleh-oleh sebagai buah tangan kembali ke daerah asalnya.

"UMKM sektor makanan yang sangat merasakan dampak kenaikan harga tiket pesawat ini, karena adanya masa waktu kadaluarsa makanan yang diproduksinya," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berusaha menyiasati dampak harga angkutan udara yang tinggi ini terhadap UMKM agar perumahan karyawan tak berlanjut.

"Saat ini kita akan mendata berapa banyak karyawan yang dirumahkan pelaku UMKM ini, untuk mencari solusi permasalahan ini. Jangan sampai kondisi ini semakin parah yang akan mempengaruhi perekonomian masyarakat di Pulau Belitung itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement