REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Charta Politika Indonesia menyatakan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra bakal menguasai perolehan suara di DKI Jakarta pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. PDIP diprediksikan bakal memenangi daerah pemilihan (dapil) 1 Jakarta Timur dan dapil 3 Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu, sedangkan Gerindra akan menang di dapil 2 Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan luar negeri. 

Direktur Riset Charta Politika Indonesia Muslimin mengatakan kesimpulan itu berdasarkan hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai dan nama calon legislatif yang berpeluang lolos ke Senayan dari dapil DKI Jakarta 1, 2, dan 3. "Jadi hampir di tiga dapil ini komposisinya dikuasai oleh PDIP dan Gerindra," kata Muslimin dalam paparannya di Jakarta, Senin (11/2).

Ia menambahkan, keunggulan PDIP dan Partai Gerindra di tiga dapil di DKI ini berkat efek ekor jas (coattail effect) pengusung capres dan cawapres. PDIP sebagai pengusung Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, sedangkan Gerindra mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Muslimin menerangkan PDI Perjuangan unggul di Dapil 1 dengan 17,6 persen. “Gerindra ada 14,0 persen, kemudian Golkar 9,8 persen, kemudian ada  PKB diurutan keempat Demokrat 4,9 dan seterusnya," ujar dia.

Di Dapil 3, hasil survei yang dilakukan melalui pertanyaan tertutup tersebut itu menyatakan PDIP unggul 29,4 persen. "Di dapil DKI 3 unggul kembali PDIP 29,4 persen, Gerindra 21,1 persen, ketiga ada PKS 7,0 persen, Golkar  5,5 persen, PAN 5,1, dan seterusnya,” ujarnya.

Akan tetapi, partai berlambang kepala banteng tersebut bakal tersaingi pada Dapil 2. Hasil survei Charta Politika menyatakan Partai Gerindra unggul dengan 27,0 persen. Kemudian, PDIP 24,6, PKS 8,3 persen, PKB 4,3 persen, dan Golkar 4,1 persen.

Charta Politika melakukan survei pada 18-25 Januari 2019, dengan margin of error di tiap-tiap dapil sebesar 3,4 persen. Metode yang dilakukan yaitu wawancara tatap muka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika