Senin 11 Feb 2019 14:46 WIB

Korban Deman Berdarah di Sumatra Selatan Terus Bertambah

Pada Januari terdapat 442 kasus dimana empat orang diantaranya meninggal dunia.

Seorang ibu menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat.
Foto: Republika/Prayogi
Seorang ibu menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kasus penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah di Sumatra Selatan (Sumsel) dari Januari hingga pertengahan Februari 2019. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Ferry Yanuar mengatakan, sepanjang Februari terdapat 33 kasus.

Pada Januari terdapat 442 kasus dimana empat orang diantaranya meninggal dunia. Selama Februari 2019, sebaran kasus DBD di Muaraenim delapan kasus, Musi Rawas tiga kasus, Banyuasin tiga kasus, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan satu kasus, OKU Timur delapan kasus, Ogan Ilir enam kasus, Empat Lawang satu kasus, Prabumulih satu kasus, Pagaralam satu kasus, Musi Rawas Utara satu kasus.

Baca Juga

"Kasus terus meningkat, dipengaruhi cuaca. Saat ini sedang puncak musim hujan, jadi harus waspada," kata dia, Senin (11/2).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi mengharapkan keaktifan pemerintahan di tingkat kabupaten/kota untuk kegiatan pencegahan, seperti membagikan larvasida dan ikan tempalo. Pemprov mengharapkan larvasida itu segera dibagikan di puskesmas-puskesmas dan unit pelayanan kesehatan masyarakat seperti yang dilakukan Pemerintah Kota.

Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan Kota Palembang telah menyarankan ke Dinas Perikanan untuk meminta pengadaan 10 ribu ikan tempalo, yang dibagikan ke seluruh kelurahan di Palembang. Sedangkan untuk kegiatan fogging di kota Palembang dilakukan berdasarkan permintaan rumah sakit dan warga, jika ada kasus DBD di suatu lokasi.

Ia menambahkan, tak hanya itu, sosialisasi langsung ke masyarakat tentang DBD juga harus digencarkan, yakni kampanye program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement