Ahad 10 Feb 2019 21:45 WIB

Disdik Bogor Rencanakan Program Baca Tulis Alquran

Program ini mendukung Pancakarsa setelah diresmikannya program 'Bogor Ngaos'.

Seorang anak membaca alquran. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Seorang anak membaca alquran. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Jawa Barat merencanakan program Baca Tulis Al Quran (BTQ). Program ini mendukung Pancakarsa setelah diresmikannya program 'Bogor Ngaos' oleh Bupati Bogor Ade Yasin.

"Kedepan program Bogor Ngaos ini tidak hanya membaca Al Quran, tetapi mempelajari dengan membaca, menulis, dan bacaan shalat," kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor TB Luhfie Syam di Cibinong, Kabupaten Bogor, Ahad (10/2).

Tentunya, program itu akan dikemas dalam BTQ sehingga mereka (siswa) mengenal huruf hijaiyah dan bisa membaca. Lalu, Disdik Kabupaten Bogor telah melakukan Training Of Trainer (TOT) yang diikuti para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Bogor.

"Pembelajaran BTQ ini dengan mengunakan metode Tarsanah yaitu membaca Al Quran yang terdiri dari unsur tartil, sar'i dan nagham," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk tartil adalah membaca dengan jelas dan tenang, mengeluarkan huruf dari makhrojnya dengan memberikan sifat asli maupun sifat yang berubah serta memperhatikan makna ayat. "Lebih jelasnya, membaca tartil adalah membaca dengan tidak tergesa-gesa," ucap dia.

Selanjutnya metode sar'i artinya cepat. Karena metode Tarsana dimulai dengan pengenalan huruf satu persatu yang diucapkan oleh pemgajar kemudian ditirukan oleh para siswa, di situ otak kiri bekerja.

Kemudian otak kanan digerakkan dengan memberikan irama lagu Al Quran  pada huruf-huruf yang dibaca. Dengan begitu, para siswa lebih mudah memahami dan menghafal huruf-huruf hijaiyah dan sekaligus belajar lagu Al Quran dengan cepat dan benar.

Sedangkan Nagham artinya lagu atau irama. Dengan variasi nada suara yang teratur dan harmonis tanpa menyalahi hukum bacaan tajwid, pembelajaran menjadi semakin menarik dan menyenangkan.

"Tujuh kali pertemuan selama satu jam, Insya Allah siswa bisa membaca dan menulis Al Quran," harapnya.

Sebelumnya Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan Bogor Ngaos program baru Pemerintah Kabupaten Bogor bertujuan untuk mencetak para siswi yang Qurani, memahami agama Islam, dan mencintai pengajian. Peresmian program Bogor Ngaos secara serentak di seluruh sekolah PAUD, SD, dan SMP negeri dan swasta di Kabupaten Bogor.

Program mengaji setiap Jumat merupakan salah satu dalam Panca Karsa Bupati dan Wakil Bupati Bogor. Dia mengatakan kegiatan Jumat mengaji dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar di sekolah atau bisa dilakukan di waktu lain, terpenting tidak mengangu kegiatan belajar di kelas.

"Waktu mengaji ini selama 30 menit atau bisa 1 jam, itu nanti disesuaikan jadwal sekolah masing-masing. Nanti akan dikeluarkan Peraturan Bupati," beber Politikus PPP ini.

Ade Yasin mengemukakan bagi siswa beragama non Muslim juga mendapatkan hak yang sama sesuai ajaran agamanya. Tentunya, setiap agama yang diakui di Indonesia atau mana pun melarang atau tidak membolehkan kenakalan.

"Pemerintah Kabupaten Bogor juga memperhartikan juga kaum minoritas, " ujarnya.

Ia menambahkan akan meresmikan program berbahasa sunda setiap Rabu dengan harapan para generasi muda bisa mencintai budaya yang ada di Kabupaten Bogor yaitu Budaya Sunda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement