Ahad 10 Feb 2019 20:10 WIB

Seorang Pria Diduga Bunuh Diri Usai Bunuh Istrinya

Istri pria tersebut meninggal dengan luka tusukan di dalam rumahnya sendiri.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Seorang pria diduga bunuh diri dengan meloncat dari Jembatan Ogan Palembang setelah terlebih dahulu membunuh istrinya. Pria itu diduga meninggalkan sepeda motor di atas jembatan Ogan Kertapati kemudian meloncat ke sungai.

Kasus ini bermula dari kematian Linda Fitria (38 tahun), warga Jalan Sepakat No 101 RT 02 RW 01 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan IB II Palembang. Ia meninggal dengan 24 luka tusuk dan luka lebam di tubuhnya pada Sabtu (9/2) pukul 20.30 WIB. Korban diduga dihabisi suaminya sendiri, Febrianto (38).

Kapolsek Ilir Barat I Kompol Agus Hairudin membenarkan kejadian kematian Linda tersebut. Polisi juga sudah mengevakuasi jasad Linda Fitria ke RS Bhayangkara untuk divisum.

"Kini kami masih mencari pelakunya, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia," kata dia di Palembang, Ahad (9/2).

Linda Fitria tewas diduga karena dihujani tusukan benda tajam oleh Febrianto (38) di dalam rumahnya sendiri. Kematian Linda diketahui setelah Ketua RW Suhaimi (61) mendengar teriakan korban.

Lalu, Suhaimi menanyakan kepada orang tua korban, M Syarif (60). "Malam itu dijawab oleh orangtua korban kemungkinan itu suara anak korban," kata kapolsek.

Keesokan paginya, atau Ahad pagi, orangtua korban mengatakan kalau dirinya ditelepon oleh orang tidak dikenal bernama Dedy. Kabar tersebut menjelaskan bahwa Febrianto meninggalkan sepeda motor di atas jembatan Ogan Kertapati kemudian meloncat ke sungai.

"Saat saya mau memberitahukan informasi ini ke Linda, ternyata ia sudah tewas," kata M Syarif, ayah korban.

Syarif menduga peristiwa berdarah yang merenggut nyawa anaknya itu merupakan puncak dari keributan yang sudah berlangsung dua tahun terakhir, karena motif ekonomi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement