Sabtu 09 Feb 2019 06:19 WIB

Tiket Mahal dan Batalnya Penerbangan Ribuan Penumpang

Tarif bagasi yang mahal bukan satu-satunya penyebabnya pembatalan ribuan penerbangan.

Daftar tarif bagasi pesawat.
Foto:

Rio mengatakan, selain karena bagasi berbayar, faktor lainnya adalah dibukanya Jalan Tol Trans Jawa yang membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi darat. Dengan demikian, hal itu juga membuat banyaknya penerbangan di DIY dibatalkan.

"Jalan Tol Trans Jawa membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi darat. Banyak ditemui kendaraan-kendaraan dari Sumatra dan Lombok di daerah Jawa," ujar Rio menambahkan.

Faktor curah hujan yang tinggi pada awal 2019 ini juga dimungkinkan menjadi penyebab turunnya penumpang yang menggunakan layanan transportasi udara di Adisutjipto. Selain itu, persepsi masyarakat yang melihat adanya kenaikan harga tiket pewasat juga disebutnya patut dipertimbangkan menjadi faktor. Pasalnya, saat ini harga harga tiket pesawat masih di atas rata-rata harga sebelumnya.

Berbagai faktor itu, kata dia, yang kemungkinan membuat masyarakat menunda kepergian dengan menggunakan layanan transportasi udara. "Memang tidak ada analisis pasti penyebab cancel flight dimaksud," ujar Rio.

Walaupun pada Januari ini ada penurunan jumlah penumpang, hal itu diharapkan tidak berlanjut dalam bulan berikutnya. Ia optimistis penerbangan pda bulan berikutnya akan kembali seperti biasa. "Kami tetap optimistis kalau di bulan berikutnya penerbangan akan kembali normal," kata Rio.

Sampai kapan pelaku bisnis di sejumlah bandara bisa menahan sepinya penumpang yang lalu-lalang? Entahlah. INACA berkali-kali mengklaim, sepinya penumpang sepanjang Januari-Februari adalah kondisi normal.

Biasa terjadi setiap tahun. Seusai musim liburan akhir tahun, memang selalu diliputi tren penurunan. Diperkirakan, penumpang baru akan menggeliat menjelang pertengahan tahun atau pada tahun ini mendekati bulan Ramadhan.

Namun, tingginya efek harga tiket pesawat, ditambah penerapan biaya tambahan bagasi, dan kini kenaikan tarif logistik pesawat udara bagi pebisnis logistik nasional adalah persoalan nyata yang membutuhkan solusi serius dari pemerintah dan pelaku bisnis penerbangan.

Para penumpang sudah memperlihatkan sikapnya. Akankah pemerintah dan pelaku bisnis penerbangan bertahan dengan situasi "baru" ini? Kita lihat saja. 

(ed: satria kartika yudha)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement