Jumat 08 Feb 2019 18:48 WIB

Apel Kokam, Panglima TNI: Sudirman Muda Mari Bangun Bangsa!

Pemuda Muhammadiyah dan Kokam siap mengawal pemilu dan membangun negara.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah/Panglima Kokam Sunanto pada Apel Kokam di Surabaya, Kamis (8/2).
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah/Panglima Kokam Sunanto pada Apel Kokam di Surabaya, Kamis (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID,Jajaran Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM) menghadiri Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/2)

Apel Akbar Kokam merupakan rangkaian Musyawarah Wilayah XVI Pemuda Muhammadiyah Jatim. Muswil XVI Pemuda Muhammadiyah Jatim mengusung tema "Mencerahkan Dakwah Islam, Memajukan Umat dan Bangsa". Diharapkan, melalui Muswil ke-16 muncul gagasan-gagasan dan ide baru yang lebih progresif untuk kemajuan PM Jatim ke depan

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau akrab disapa Cak Nanto sebagai panglima Kokam mendapatkan penghormatan dalam apel tersebut dengan diangkat/ditandu puluhan anggota Kokam sambil meneriakkan yel-yel. Cak Nanto berharap kaderisasi dalam pembentukan jiwa korsa Kokam tidak lepas dari NKRI. "Kokam hadir sudah lama dan saya kira jiwanya tidak akan lepas dari nilai-nilai agama," kata Cak Nanto. 

Pada kesempatan itu Cak Nanto juga menegaskan Pemuda Muhammadiyah dan Kokam siap mengawal pemilu dan membangun negara. Prinsip membangun yang dimaksud, lanjut Cak Nanto, tetap dalam koridor sebagai anak muda, Pemuda Muhammadiyah dan Kokam. "Yang paling penting kami siap membangun bersama-sama. Jalan tengah yang kami pilih karena terlalu banyak yang terseret politik," ujarnya. 

photo
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah/Panglima Kokam Sunanto (kiri), dan Ketua Bidang Kokam, dan SAR PP Pemuda Muhammadiyah Zainuddin.

Rangkaian Apel Akbar Kokam dan Musyawarah Wilayah XVI Pemuda Muhammadiyah Jatim juga dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan pangdam V Brawijaya. Dalam pidatonya, panglima TNI mengatakan keinginannya untuk silaturahim karena Pemuda Muhammadiyah adalah aset bangsa yang berharga dan potensial.

"Pemuda harus bersemangat karena dangan cara itulah menjadi berkualitas sehingga bisa mengelola potensi diri dan bangsa," kata panglima. 

Menurut panglima, semangat kebangsaan sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan umatnya untuk tidak membuat kerusakan. "Contoh terbaik adalah Panglima Sudirman yang pejuang Muhammadiyah, pejuang kemerdekaan sekaligus panglima TNI," katanya. 

Panglima mengegaskan saatnya pemuda mengisi kemerdekaan dengan toleransi dalam perbedaan. Potensi ini benar-benar akan menjadi kekuatan jika pemuda menyiapkan sebagai insan yang unggul. "Saya mengajak pemuda, sudirman-sudirman muda. Mari bangun kesatuan dan persatuan bangsa ini, dan mari jadi umat yang berkualitas sesuai konsep khalifah fil ardhi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement