Kamis 07 Feb 2019 23:43 WIB

Soal Survei LSI, PDIP: Perlu Sosialisasi Pascadukungan Habib

Dukungan pemilih muslim untuk Jokowi mengalami penurunan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto perlu sosialisasi kembali kepada pemilih Muslim setelah para habib memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019. Hasto optimistis para habib bisa melihat mana pemimpin yang betul-betul mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.

"Setelah melihat kearifan Pak Jokowi dan KH Maruf Amin kami yakin ke depan akan mengalami perubahan signifikan," kata Hasto dalam kunjungannya di Cianjur, Kamis (7/2).

Baca Juga

Hasto menyatakan hal tersebut untuk menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Hasil survei itu menunjukan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di kantong suara pemilih muslim dengan angka 49,5 persen. 

Kendati demikian, dukungan pemilih muslim untuk Jokowi mengalami penurunan lima bulan terakhir, yakni 52,7 persen (Agustus 2018), 49,5 persen (September 2018), 53,7 persen (Oktober 2018), 49 persen (November 2018), dan 50 persen (Desember 2018). 

Hasto menambahkan, Jokowi diterima luas di kalangan ulama sebagai pemimpin yang membuka ruang dialog. "Artinya survei diterima sebagai penyampaian gagasan terbaik dari Pak Jokowi dan KH Maruf Amin dengan peran saling melengkapi satu sama lain," kata dia lagi. 

photo
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah. (Republika)

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menjadikan hasil survei sebagai sarana untuk meningkatkan semangat bekerja kader-kadernya. PDIP juga selalu tetap memegang prinsip politik keberadaban sebagaimana yang telah digariskan dalam sila keempat Pancasila. 

"Fluktuasi dari berbagai hasil survei baik antar lembaga survei antar dalam satu lembaga survei itu sendiri kami pandang dinamika politik yang terus berkembang. Oleh karena itu, kami menghormati hasil LSI sebagai satu langkah ilmiah untuk mengukur preferensi publik," kata Basarah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement