REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Gunawan Suryoputro menyampaikan di era Revolusi Industri 4.0 ini dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang semakin tinggi. Menurut dia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih sangat rendah.
UHAMKA menggelar Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah dengan tema 'Beragama dan Pendidikan yang Mencerahkan', Kamis (7/2). Acara ini dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dan menghadirkan banyak pemakalah.
“HDI (Human Development Index) kita masih rendah. Kita berada di rangking 116 dari 189 negara,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/2).
Karena itu, menurut dia, dunia pendidikan yang merupakan ajang penggodokan sumber daya manusia harus semakin kreatif dan inovatif. Menurut dia, saat ini dibutuhkan orientasi pendidikan yang baru untuk menjawab tantangan tersebut.
Dari seminar tersebut, Gunawan berharap akan muncul rumusan-rumusan yang bisa memberi arah baru bagi pendidikan di Indonesia, khususnya di Muhammadiyah. Hasil seminar ini, kata dia, nantinya akan dibukukan untuk dibawa ke acara Tanwir Muhammadiyah.
"Dengan begitu, rekomendasi seminar diharapan akan memiliki gaung yang menasional,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar, Bunyamin menjelaskan bahwa seminar tersebut diselenggarakan atas amanah PP Muhammmadiyah untuk menyambut Tanwir Muhammadiyah yang akan digelar di Bengkulu pada 15-17 Februari 2019 mendatang.
Menurut dia, ada empat Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang menggelar seminar untuk menyambut Tanwir Muhammadiyah, yaitu UHAMKA, UMS, UMY, dan UMM. Masing-masing kampus mengusung tema yang berkaitan dengan tema Tanwir, yaitu 'Beragama yang Mencerahkan'.
Seminar di empat kampus tersebut diharapkan menghasilkan satu buku sesuai tema, yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh peserta Tanwir, sebagai bahan pengayaan Tanwir. "Untuk UHAMKA kebagian tema pendididikan, sedangkan UMS mengusung tema ekonomi, UMY membawa tema politik, dan UMM tema kedaulatan dan keadilan social," kata Bunyamin.