Kamis 07 Feb 2019 12:57 WIB

Klarifikasi Jokowi Soal Konsultan Asing

Tudingan Jokowi menggunakan konsultan asing datang dari Jubir BPN.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2). Perayaan Imlek Nasional 2019 mengangkat tema Merajut Kebhinekaan Memperkokoh Persatuan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2). Perayaan Imlek Nasional 2019 mengangkat tema Merajut Kebhinekaan Memperkokoh Persatuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah dirinya menggunakan konsultan asing dalam berkampanye. Menurut dia, tudingan penggunaan konsultan asing tersebut merupakan pernyataan hoaks.

"Hehehe.. Hoaks itu. Gak perlu dijawab," ujar Jokowi singkat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2).

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla juga menegaskan tim pasangan calon nomor urut 01 tidak menggunakan konsultan asing. Ia juga menjamin, tidak ada konsultan luar negeri yang digunakan oleh TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Saya sebagai ketua Dewan Pengarah juga tidak pernah mendengarkan ada itu," ujar JK.

Tudingan adanya konsultasi asing di tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf disampaikan oleh Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade. Menurutnya, TKN menggunakan konsultan politik asal Amerika Serikat Stanley Greenberg.

Andre menyebut informasi keterkaitan Stanley Greenberg dan Jokowi ini didapat dari laman www.political-strategist.com. Salah satu kontributor di lembaga konsultasi politik The Political Strategist itu ialah Stanley Bernard Greenberg.

Jokowi sendiri sebelumnya juga pernah menuding tim lawan menggunakan konsultan politik asing untuk menerbarkan fitnah dan hoaks. Menurut Jokowi, mereka menggunakan propaganda ala Rusia dengan cara menyebarkan kebohongan dan fitnah terus menerus.

"Ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda yang namanya propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan fitnah, semburan-semburan dusta, semburan-semburan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan oleh bapak ibu sekalian, sebagai intelektual," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Forum Alumni Jatim, di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement