Kamis 07 Feb 2019 11:39 WIB

Satu Warga Bekasi Meninggal Akibat DBD

Penderita DBD di Bekasi pada Januari 2019 mencapai 128 kasus.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan signifikan sepanjang Januari 2019. Satu warga Bekasi tercatat meninggal dunia akibat DBD. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, mengatakan penderita DBD pada Januari 2019 mencapai 128 kasus. Jumlah itu cukup besar dibanding bulan Januari 2018 yang hanya sebanyak 49 orang. 

Kasus terbanyak pada awal tahun ini terdapat di Kecamatan Jatiasih dengan 35 kasus, Kecamatan Mustika Jaya 22 kasus, dan Kecamatan Jati Sampurna 13 kasus. Adapun pasien yang meninggal akibat DBD merupakan warga Kecamatan Bantargebang. 

"Ya (meningkat), kita berharap pada bulan Februari tidak terjadi lonjakan," kata Dezi dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (7/2). 

Dezi menjelaskan, pihaknya mulai melakukan gerakan bersama lewat Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Upaya tersebut seiring dikeluarkannya Instruksi Wali Kota Bekasi Nomor 440/94/Dinkes Tahun 2019. 

"Sesuai edaran wali kota, semua wilayah setiap hari Jumat dapat melakukan gerakan bersama," kata Dezi menambahkan. 

Sementara itu, Dezi mengatakan pihaknya mengoptimalkan fungsi Puskesmas yang terdapat di setiap wilayah. Dalam hal ini, Puskesmas diutamakan untuk upaya-upaya pencegahan terhadap penyebaran DBD. Di satu sisi, Dinkes mulai menggencarkan pembentukan gerakan satu rumah satu jumantik di setiap kelurahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement