Rabu 06 Feb 2019 17:02 WIB

LBH GP Ansor Dukung Upaya Polisi Tekan Premanisme Remaja

Premanisme yang dilakukan sejumlah geng motor meresehkan warga akhir-akhir ini.

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Logo GP Ansor
Logo GP Ansor

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda (LBH GP) Ansor Jawa Tengah mendukung aparat kepolisian dalam menekan angka kejahatan di kalangan remaja.

Terutama terhadap aksi premanisme geng motor, yang akhir- akhir ini kian meresahkan warga di kota- kota besar, tak terkecuali di Kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah. 

Direktur LBH Ansor Jawa Tengah, Denny Septiviant, mengatakan aksi premanisme geng motor yang meresahkan, juga merambah Kota Semarang. 

Ini menyusul beredarnya video aksi brutal yang dilakukan anak- anak remaja 'Gengs 69' yang viral dan ramai menjadi pembahasan di kalangan warganet.

Sehingga aparat Kepolosian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang pun bertindak cepat menelusuri dan mengamankan para remaja yang ada dalam video tersebut.

"Langkah aparat kepolisian ini kami apresiasi dan harus didukung, karena ulah geng tersebut bisa menimbulkan ketakutan warga Kota Semarang," jelasnya, di Semarang, Rabu (6/2).

Denny juga melihat, media sosial kini dijadikan sarana untuk melakukan glorifikasi atas aksi- aksi brutal dan premanisme geng motor, seperti halnya 'Gengs 69' tersebut.

Untuk itu, ia berharap masyarakat tidak turut menyebarluaskan konten-konten tersebut, selain untuk membantu aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas. 

Karena video yang dibuat anggota kelompok tersebut  justru akan menimbulkan keresahan di tengah- tengah masyarakat.

"Gunakan media sosial untuk membantu pihak kepolisian, misalnya untuk mengidentifikasi para pelaku agar yang belum tertangkap dapat segera ditangani pihak berwajib," kata dia.  

Ia mengimbau anggota Ansor dan Banser Jawa Tengah turut membantu kepolisian dalam menjaga kondusivitas wilayah masing-masing. Menjelang pemilu, berbagai peristiwa rawan dipolitisasi serta ditumpangi banyak kepentingan-kepentingan tertentu.

Ia mengingatkan, yang tidak luput untuk diwaspadai adalah munculnya aksi terorisme yang memanfaatkan momentum menjelang pemilu seperti sekarang.

Tak terkecuali, katanya, praktik kampanye hitam dan hoaks yang bisa memecah persatuan, sebaiknya, juga harus dikawal teman-teman Ansor dan Banser. "Karena tren kejahatan hari ini muncul menjelang pemilu," katanya

Seperti diketahui, sebelumnya beredar video sejumlah pemuda mendatangi warung dan membuat keresahan sambil membawa senjata tajam yang diketahui anggota Geng 69.

Saat ini sebanyak tiga orang telah diamankan petugas mereka ialah ZM (18), JY (22), dan AP (17). Polisi juga masih memburu para remaja dan pemuda yang menimbulkan keresahan di masyarakat.// n bowo pribadi

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement