Rabu 06 Feb 2019 12:58 WIB

Kiai Maruf Ajak Pendukungnya Menangi Pilpres dengan Terpuji

Jokowi-Ma'ruf ingin menang dengan cara yang tidak merusak keutuhan bangsa.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengajak para pendukungnya memenangi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 dengan cara terpuji dan tetap menjaga keutuhan bangsa. Dia mengatakan Jokowi-Ma'ruf ingi  memenangi Pilpres 2019 tanpa harus dengan cara-cara yang merusak keutuhan bangsa.

"Tugas anda bagaimana mengawal agar cara terpuji menjadi bagian memenangi pilpres dalam sistem ketatanegaraan memilih pemimpin di Indonesia," kata Kiai Ma'ruf usai menerima dukungan Gerakan Alumni ITB dan UPN Veteran, di kediamannya di Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu (6/2).

Baca Juga

Dia mengatakan kontestasi hanya lima tahun sekali, sementara keutuhan bangsa bersifat selamanya. Menurut dia, jangan karena kepentingan lima tahun sekali itu, masyarakat mengorbankan keutuhan bangsa dan stabilitas negara, sehingga persaudaraan menjadi rusak.

"Itu prinsip-prinsip yang kami pegang, mari kita lakukan agar Jokowi-Ma'ruf menang," ujarnya.

Dia menekankan agar para pendukungnya menggunakan cara-cara terpuji memenangi Pilpres 2019, dan jangan menghalalkan segala cara. Menurut dia, Jokowi-Ma'ruf ingin membangun bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia sehingga kalau itu diabaikan maka bangsa Indonesia diambang kehancuran.

"Agama dan negara membuat aturan serta pranata agar kita selamat dalam arti sejahtera dan tidak terjadi konflik di antara anak bangsa," ujarnya.

Kiai Ma'ruf mengatakan ada dua cara untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf, pertama melalui ide dan gagasan yang dibangun serta disebarkan melalui media massa dan media sosial yang disebut perang udara. Kedua, menurut dia, dilakukan dengan perang darat yaitu turun langsung ke masyarakat atau istilahnya door to door dan man to man marking dengan melihat peta suara riil di masyarakat.

"Selain itu, masyarakat perlu disadarkan agar tidak terprovokasi konten media sosial yang provokatif," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement