Rabu 06 Feb 2019 07:58 WIB

Sandiaga: Kampung Laweyan Potensial untuk OK OCE

Sandiaga mengatakan komoditas batik asal Laweyan bisa menjadi inspirator produk lain.

Cawapres Sandiaga Uno kembali berkunjung ke Solo dalam safari politiknya. Kali ini dia menyapa emak-emak di Kampung Batik Laweyan, Solo, Selasa (5/2).
Foto: Dok BPN
Cawapres Sandiaga Uno kembali berkunjung ke Solo dalam safari politiknya. Kali ini dia menyapa emak-emak di Kampung Batik Laweyan, Solo, Selasa (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO-- Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan Kampung Batik Laweyan potensial untuk penerapan program "One Kecamatan One Center for Enterpreneurship" (OK OCE). Sebelumnya, program OK OCE telah diterapkan di DKI Jakarta.

"Sangat potensial, bersama "OK OCE" kita kembangkan untuk pelatihan pendampingan pemasaran dan juga ke depan kualitas barang siap untuk diekspor," katanya pada kunjungannya ke Batik Putra di Laweyan, Surakarta, Selasa (5/2).

Ia mengatakan komoditas batik asal Laweyan bisa menjadi inspirator bagi produk lain karya anak bangsa untuk mampu menggerakkan ekonomi. Menurut dia, langkah tersebut menjadi prioritas khusus bagi Prabowo-Sandi untuk membuka lapangan kerja.

"Karena itu, kali ini kami ingin berjuang bersama para pengrajin batik untuk merealisasikan agar bangsa yang kaya raya ini sejahtera, adil, dan makmur. Mestinya sekaligus menggunakan kesempatan ini sebagai peluang devisa ekspor," katanya.

Ia juga melihat para pembatik di Laweyan terus mengobarkan semangat membangkitkan produk yang bisa jadi unggulan untuk menggerakkan ekonomi rakyat, ekonomi umat, dan juga menjadi lokomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

"Saya melihat bahwa di sinilah kebangkitan Serikat Dagang Islam pada saat prakemerdekaan," katanya.

Disinggung mengenai gagalnya program "OK OCE" di DKI Jakarta, ia mengklaim statistik menunjukkan bahwa program tersebut berhasil menurunkan angka pengangguran. "Dari data statistik, total pendaftar UMKM dan yang ikut sebanyak 50.000 UMKM, sedangkan yang punya izin usaha mikro kecil yang diterbitkan UMKM," katanya.

Ia mengklaim program tersebut mampu menciptakan sebanyak 30.000 lapangan kerja baru. "Saat kami bertugas (sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, red) tahun 2018, jumlah pengangguran turun sampai 20.000. Ini menjadi kesuksesan program," katanya.

Ke depan untuk Indonesia, pihaknya akan mengangkat program "One Kabupaten One Kota One Kampung One Center for Enterpreneurship". "Kami akan kembangkan pola kewirausahaan ini sebagai arah baru ekonomi kita. Kami ingin jadi tuan rumah di negeri sendiri. Mendorong potensi yang dimiliki bangsa kita, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk kesejahteraan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement