Rabu 06 Feb 2019 07:09 WIB

Kampanye Ofensif Jokowi Diyakini tak Turunkan Elektabilitas

Airlangga optimistis elektabilitas Jokowi masih sangat tinggi.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai kampanye ofensif atau menyerang yang dilakukan Calon Presiden Joko Widodo belakangan ini tidak akan menurunkan elektabilitas pejawat pada Pemilu Presiden 2019. Airlangga optimistis elektabilitas Jokowi masih sangat tinggi.

"Apa yang disampaikan beliau tentu terukur dan beliau juga menguasai hal-hal yang perlu disampaikan," ujar Airlangga, seusai menghadiri acara syukuran HUT ke-72 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di kediaman Akbar Tandjung, Jakarta, Selasa (5/2) malam.

Baca Juga

Pernyataan Airlangga itu menjawab pertanyaan wartawan mengenai pernyataan ofensif Jokowi dalam kampanyenya beberapa waktu lalu. Misalnya, adanya penggunaan konsultan asing dalam propaganda Rusia dengan menyebarkan fitnah dan kabar bohong tentang dirinya kepada publik.

Airlangga mengatakan, pernyataan Jokowi itu juga bukan karena elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf stagnan. Menurut dia, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf cukup tinggi dan terus mengalami kenaikan.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebelumnya juga menyebutkan pernyataan ofensif Jokowi sebagai cara untuk memberikan optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan. "Karena narasi pesimisme yang dibangun pasangan Prabowo-Sandiaga selama kampanye dapat berakibat buruk bagi masa depan Indonesia," kata Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily, Senin (4/2). 

Menurut Ace, pernyataan ofensif yang dilontarkan Jokowi beberapa hari ini merupakan bentuk serangan balik atas narasi pesimistis dan tanpa data yang dilontarkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ace menekankan Presiden Jokowi tak akan membiarkan narasi negatif itu masuk ke dalam pikiran masyarakat.

Jokowi, menurut dia, juga ingin menegaskan bahwa kepemimpinannya ke depan lebih mengedepankan program-program yang konkret dan solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi bangsa saat ini.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement