Rabu 06 Feb 2019 07:04 WIB

Kiai Maruf: Ulama Bertanggung Jawab kepada Agama dan Negara

Kiai Maruf mengatakan ulama bertugas menyiapkan santri meneruskan perjuangan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ulama memiliki tanggung jawab besar menjaga agama dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia menambahkan, saat bersamaan, ulama juga memiliki tugas untuk menyiapkan para santri meneruskan perjuangan.

“Ulama dalam menjaga agama, tugasnya antara lain, menyiapkan para santri untuk menjadi ulama dan meneruskan perjuangan para ulama pendahulunya,” kata KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (5/2).

Mustasyar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) ini juga berpendapat pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan para santri untuk nantinya menjadi ulama dan kiai. Namun, menurut dia, sarana dan prasarana di Pondok pesantren banyak yang tertinggal, berbeda jauh sarana dan prasana pada pendidikan umum.

Dia mengatakan, meski pondok pesantren tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tetapi banyak dari fasilitas tersebut yang berusaha berdiri secara mandiri tanpa bantuan pemerintah. Ma'ruf mengaku, dirinya kerap meminta Presiden Joko Widodo agar pesantren mendapatkan bantuan dari pemerintah sebelum menjadi cawapres.

Ma'ruf menilai anggaran pendidikan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ada sekitar Rp 400 triliun untuk pendidikan. Kendati demikian, dia mengatakan, dana tersebut tidak mengalir ke pesantren.

"Sebelum menjadi cawapres, saya sering meminta kepada Pak Jokowi agar pondok-pondok pesantren itu mendapat bantuan dari pemerintah. Nyatanya pondok pesantren itu umumnya bangunannya jelek-jelek," kata Ma'ruf. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement