Rabu 06 Feb 2019 00:01 WIB

Erick: Jokowi tidak Asal Melakukan Ofensif

Ketua TKN mengatakan apa yang dilakukan Jokowi adalah menyampaikan data dan fakta.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (30/1).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa pihak menilai sikap Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang mulai ofensif, bisa menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Namun, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Erick Thohir mengatakan, Jokowi tidak asal menyerang.

Erick mengatakan, apa yang dilakukan Jokowi saat ini adalah menyampaikan data dan fakta. Ia menegaskan, Jokowi tidak asal menyerang, namun semua dilakukan dengan hitung-hitungan yang cermat.

Erick membuka salah satu hasil survei di paskadebat pertama lalu. Hasilnya, debat tak mempengaruhi pemilih militan yang sudah ada. Data pemilih Jokowi dari 4 bulan lalu hingga usai debat pertama berada di angka 54 persenan. Begitupun pemilih Prabowo-Sandi di angka 31 persen. Sebanyak 82 persen pemilih menyatakan takkan mengubah lagi pilihannya.

"Ada pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter). Mengambil data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), angkanya di 18 persen. Mereka inilah yang dicoba ditarik suaranya. Dan bagi Jokowi-Ma'ruf, caranya adalah dengan menyampaikan fakta dan data sebenarnya atas hal-hal yang selama ini diputarbalikkan. Ya soal isu dan fitnah PKI lah, antek asing dan antek aseng lah," jelasnya, Selasa (5/2).

Selain itu, disadari perlunya penekanan soal prestasi-prestasi Jokowi yang selama ini belum maksimal disampaikan. Semisal soal pembangunan infrastruktur. Dirasakan masih kurang untuk menjelaskan bahwa pekerjaan itu punya imbas jangka pendek. Berupa waktu perjalanan lebih efisien hingga menurunnya harga sembako akibat biaya transportasi menurun. Di luar imbas jangka pendek, ada imbas jangka panjang dimana berbagai industri akan tumbuh sejalan dengan pembangunan infrastruktur.

"Intinya menjelaskan ada manfaat jangka pendek dan ada jangka panjang. Sama seperti menanam pohon buah, kan tak ujug-ujug langsung berbuah. Ini yang bagaimana undecided voters perlu dijelaskan. Lalu selanjutnya bagaimana Pak Jokowi akan kembangkan sumber daya manusia kita," bebernya.

TKN Terus Lawan Pemutarbalikan Fakta

Ditegaskan Erick, pihaknya takkan berhenti menyampaikan hal itu seperti yang dilakukan oleh Jokowi. Khususnya selama data dan fakta yang ada terus diputarbalikan. Pihaknya akan menggunakan data sebanyak mungkin untuk mendukung semua materi yang ada.

"Kenapa pakai data? Contohnya begini. Paslon 02 menjanjikan gaji pegawai akan dinaikkan. Tapi di lain pihak, dia tak konsisten karena menurunkan pajak negara. Darimana untuk membiayainya? Apakah nanti negara kita kayak Venezuela atau Yunani yang krisis? Yunani krisis karena pemasukan dan pengeluaran tak seimbang. Makanya bicara harus pakai data kan," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement