REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Adanya aturan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan membuat jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng berkurang. Senior Manager of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura, Cengkareng, Febri Toga Simatupang mengakui, penurunan penumpang terjadi cukup signifikan.
Meski begitu, ia menambahkan, faktor kebijakan bagasi berbayar bukan satu-satunya penyebab. Menurut dia, harga tiket yang masih mahal juga ikut memengaruhi. "Penurunan memang ada. Macam-macam faktor, harga tiket juga tinggi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/2).
Namun, ia mengaku belum tahu jika penurunan penumpang itu menyebabkan beberapa gerai di Terminal 1 BSH tutup. Berdasarkan pantauan Jumat (1/2) lalu, beberapa gerai, seperti Bread Talk dan Kudeta tutup akibat pengunjung sepi. Beberapa pedagang dan sopir angkutan juga sempat mengeluhkan pendapatan mereka yang berkurang pascaaturan bagasi berbayar. "Kalau tenant kami yang tutup, nanti kami cek dulu," kata dia.
Ia mengatakan, sejak adanya aturan bagasi berbayar penurunan penumpang kurang lebih mencapai 10 persen. Perhitungan itu bukan hanya mencangkup Terminal 1, melainkan seluruh terminal.
Menurut Febri, PT Angkasa Pura II akan berkoordinasi dengan maskapai untuk mengatasi penurunan penumpang itu. "Apa yang bisa kami bantu untuk sama-sama meningkatkan penumpang, kita koordinasikan. Baik dari slot penerbangan, pelayanan, kita akan bantu," kata dia.