Selasa 05 Feb 2019 19:28 WIB

Sepanjang Januari Jokowi, Ahok, dan Ustaz Arifin Panen Hoaks

Jokowi, Ahok, dan ustaz Arifin paling sering dilanda hoaks pada Januari.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Reiny Dwinanda
Polisi mengamankan tersangka penyebar hoaks atau berita bohong tujuh kontainer surat suara tercoblos, berinisial MIK (tengah) seusai konferensi pers terkait penangkapan pelaku di Polda Metro Jaya, Jumat (11/1/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Polisi mengamankan tersangka penyebar hoaks atau berita bohong tujuh kontainer surat suara tercoblos, berinisial MIK (tengah) seusai konferensi pers terkait penangkapan pelaku di Polda Metro Jaya, Jumat (11/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengidentifikasi sebanyak 175 konten hoaks yang menyebar di internet dan media sosial selama bulan Januari 2019. Jumlah konten hoaks terbanyak ditemukan pada tanggal 22 Januari 2019, yakni sebanyak 11 konten.

"Tokoh yang dikaitkan dengan paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks, antara lain Presiden Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan ustaz Arifin Ilham," kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangannya, Selasa (5/2).

Baca Juga

Sementara itu, hasil pemantuan konten internet dan media sosial yang dilakukan oleh Direktorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, rata-rata sehari menemukan empat sampai enam konten hoaks dari beragam isu. Selama bulan Januari 2019, jumlah isu hoaks atau disinformasi yang berkaitan dengan pemilihan umum ditemukan sebanyak 81 konten.

Salah satu yang mendapatkan perhatian besar dari publik adalah hoaks temuan tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok. Isu PKI, ijazah, dan simbol jari juga ramai diperbincangkan masyarkat. 

Sementara itu, hoaks yang berkaitan dengan peristiwa sebanyak 22 konten. Contohnya antara lain hoaks yang berkaitan dengan bunuh diri di Sukorajo dan video orang yang telah dimakamkan selama empat hari kembali hidup.

Adapun hoaks isu pemerintahan sebanyak 13 konten. Beberapa di antaranya hoaks mengenai Kemenag memberi lampu hijau pada LGBT, pengangkatan honor K2 jadi PNS, hingga razia STNK, dan lowongan kerja di rumah sakit.

Mengenai isu agama ditemukan sembilan konten. Misalnya yang berkaitan dengan Muslim Uighur, larangan shalat Jumat di perusahaan Cina, atau yang menarik perhatian publik berkaitan dengan ceramah KH Said Aqil Siroj dalam acara internal Muslimat NU.

Kementerian Kominfo mengimbau agar warganet dan pengguna media sosial atau aplikasi pesan instan tidak menyebarluaskan informasi hoaks dalam bentuk apapun. "Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoaks, warganet dapat melaporkanya melalui aduankonten.id atau akun @aduankonten," kata Ferdinandus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement