REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie mengatakan pemilihan umum baik Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April 2019 mendatang, akan tetap berjalan dengan aman, damai, dan lancar sehingga masyarakat tak perlu merasa khawatir atau takut berlebihan.
"Kita meyakini saat ini sudah ada kedewasaan berpolitik, sehingga segala bentuk hoaks maupun kampanye negatif tidak akan efektif lagi memengaruhi suasana masyarakat," kata Jimly dalam dialog dengan media di Kantor Sekretariat ICMI, Senin (4/2).
Walaupun, kata Jimly, tak dapat dimungkiri, kedua kubu membuat dan menyebarkan hoaks maupun kampanye negatif dalam kegiatan kampanye mereka.
Ditambah dengan adanya sosial media, informasi akan dengan mudah tersebar dan membuat suasana semakin gaduh.
Jimly berharap, di era digital yang menawarkan kemudahan dalam mendapat dan menyebarluaskan informasi melalui sosial media ini, kedua kubu diharapkan tidak terlampau sensitif terhadap informasi, apalagi menyebarkan informasi yang belum valid kebenarannya.
"Pokoknya masing-masing kubu cukup kampanye positif saja tentang Capres-Cawapresnya, sehingga tak terpancing dalam sikap defensif lalu menyerang pihak lain," ujar Jimly.
Jimly mengungkapkan, pemilu yang lebih gawat pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, yakni pada Pemilu 1999 dimana pemerintah dunia mengirimkan tim independen untuk mengawasi Indonesia.
"Dan Indonesia sukses melewati masa itu meski diramalkan akan menjadi pemilu yang berdarah-darah dan memakan korban," kata dia.