Ahad 03 Feb 2019 15:12 WIB

Jokowi: Ada Konsultan Asing di Balik Propaganda Rusia

Jokowi pun mempertanyakan siapa yang lebih pantas disebut 'antek asing'.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Calon Presiden pejawat Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Deklarasi Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi di The Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad (3/2/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Calon Presiden pejawat Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Deklarasi Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi di The Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad (3/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), kembali menyinggung soal propaganda Rusia yang sedang dilancarkan oleh salah satu tim sukses pasangan calon pada pilpres 2019. Namun kali ini, ia menambahkan adanya konsultan asing dalam pengaplikasian propaganda tersebut.

Jokowi menerangkan salah satu ciri utama propaganda Rusia adalah bersebarannya hoaks dan kebohongan kepada rakyat. "Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" ujar Jokowi saat menemui pendukungnya di Karanganyar, Jateng, Ahad (3/2).

Dengan dipakainya konsultan asing oleh salah satu timses, Jokowi pun mempertanyakan siapa yang lebih pantas disebut 'antek asing'. Jokowi merasa selama empat tahun menjabat presiden, sebutan antek asing seolah dilekatkan kepadanya.

"Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, Jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," katanya.

Sebelumnya saat di Surabaya pada sehari sebelumnya, Jokowi juga sudah menyinggung ada tim sukses yang mengampanyekan capres-cawapres dukungannya dengan mengedepankan propaganda Rusia. Kampanye tersebut dilakukan dengan cara-cara menebar fitnah, dusta, dan hoaks.

Dia pun mengajak kaum intelektual untuk menangkal sebaran fitnah dan berita bohong tersebut. "Ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda yang namanya propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan fitnah, semburan-semburan dusta, semburan-semburan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan oleh bapak ibu sekalian, sebagai intelektual," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Forum Alumni Jatim, di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement