Ahad 03 Feb 2019 13:39 WIB

Anies: 876 Kasus DBD di DKI Jakarta

Pasien DBD terbanyak berada di RSUD Pasar Minggu.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (3/2).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 876 kasus demam berdarah dengue (DBD) di DKI Jakarta per 1 Februari 2019. Ia menyebut, pasien DBD terbanyak berada di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Di tahun 2019 sampai hari ini jumlahnya 876. Di RSUD Pasar Minggu ini terbanyak ada 49 pasien yang dirawat," ujar Anies usai menjenguk pasien DBD di Pasar Minggu, Ahad (3/2).

Menurut Anies, masyarakat harus berperan aktif mencegah DBD yang kini sedang mewabah semakin meluas. Ia meminta warga menjaga lingkungan agar terbebas dari jentik nyamuk. Melalui petugas jumantik, kata dia, ia berharap agar lebih giat berkeliling hingga ke tingkat RT.

"Kita mendorong jumantik terus ke lapangan, petugas dari kelurahan, RT turun ke lapangan untuk mendorong agar warga memeriksa lingkungan,” kata Anies.

Selain itu, Anies juga mengimbau agar warga tidak menganggap remeh tanda-tanda DBD. Menurutnya, apabila ada tanda-tanda gejala DBD, warga harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

"Bagi semua yang merasakan tanda-tanda seperti demam berdarah, jangan dianggap enteng. Langsung datangi puskesmas. Periksakan diri dan jangan ditunda," tuturnya.

Di RSUD Pasar Minggu, Anies menjenguk beberapa pasien DBD. Diantaranya Diandra (3) dan Indra (7), adik kakak asal Jagakarsa yang sama-sama terkena DBD. Menurut dokter yang merawatnya, dr Manggar, keduanya sudah mengalami demam tinggi selama tujuh hari, tetapi baru dilarikan ke rumah sakit empat hari yang lalu.

"Demamnya sudah hari ke tujuh. Kalau dirawat dua-duanya hari ini hari keempat," kata dr Manggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement