REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyarankan kepada Joko Widodo dan Prabowo Subianto agar tampil orisinil pada debat kedua capres 2019 mendatang. Menurut dia, kedua calon diharapkan saling berdebat tanpa khawatir dengan dampak elektabilitasnya, sehingga debat kedua bisa lebih menarik daripada debat pertama.
“Di debat kedua Jokowi dan Pak Prabowo harus tampil orisinil saja. Jokowi apa adanya sampaikan visi misinya, kalau mau nyerang ya nyerang saja nggak perlu sungkan. Nggak perlu takut karena elektabilitas. Begitupun Prabowo,” ujar Adi saat dihubungi, Sabtu (2/2).
Menurut dia, Jokowi dan Prabowo harus tampil orisinil karena pada debat perdana lalu keduanya terlalu takut elektabilitasnya menurun, terutama Prabowo yang tidak menampilkan karakter sesungguhnya. Menurut dia, Prabowo justru menampilkan ketenangan yang sejatinya tidak pernah dilakukan, sehingga debat perdana kurang menarik.
“Keliatan sekali dia (Prabowo) terlalu menahan diri banget, ketika dia ditanya tentang caleg eks koruptor di Gerindra, ketika moderator bilang tidak boleh nanggapin. Keliatan banget dia joget-joget. Itu ekspresi kemarahan yang terpendam sebetulnya," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, terlalu terburu-buru jika menilai peningkatan elektabilitas hanya dari debat pertama. Apalagi, debat perdana lalu tidak cukup memuaskan masyarakat, terutama bagi yang belum menentukan pilihannya.
“Kalau ukurannya debat saya kira terlampau buru-buru ya, apalagi debat pertama ini dilihat agak sedikit hambar, normatif dan kurang greget,” kata Adi.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden pascadebat pertama pilpres 2019 pada 17 Januari lalu. Hasilnya, baik elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak berubah signifikan, tetapi Jokowi tetap memimpin.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pascadebat sebesar 54,8 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 31 persen, naik sedikit dari elektabilitas per Desember 2018 sebesar 30,6 persen. Meski demikian, dari enam dimensi debat capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf disebut menang di 5 dimensi, sedangkan Prabowo-Sandi menang di 1 dimensi. Alhasil, skor Jokowi vs Prabowo adalah 5 : 1.