REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TJN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa calon presiden pejawat nomor urut 01 siap menjalani debat kedua dengan format apapun. Ia yakin Jokowi siap berdebat bahkan dengan format tarung bebas sekalipun.
"Pak Jokowi sangat siap dengan format debat dengan gaya apa saja. Mau dengan kisi-kisi, mau dengan panelis, mau dengan debat bebas, atau bahkan mau tarung bebas, Pak Jokowi siap," ujar Ace saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (2/2).
Menurut Ace, Jokowi juga sangat siap dari sisi stamina maupun substansi menghadapi debat capres 2019 seri kedua yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Ahad (17/2). Apalagi, tema debat kedua yang melingkupi pangan, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumber daya alam (SDA) itu sangat dikuasai substansinya oleh Jokowi.
"Kemampuan Beliau untuk debat sudah teruji dan terbukti, bahkan berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pasca debat perdana, 50 persen responden menyatakan Jokowi-Amin unggul, sebaliknya hanya 35,4 persen yang menjawab Prabowo-Sandi unggul," kata Ace.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memberikan kesempatan kepada calon presiden (capres) untuk bebas beradu argumentasi dalam debat kedua Pilpres mendatang. KPU menyediakan satu segmen agar kedua capres bisa saling berdebat bebas pada 17 Februari nanti.
Dalam debat kedua tersebut, tetap ada enam segmen yang akan diikuti oleh kedua capres. Menurut Komisioner KPU Wahyu Setiawan, ada segmen di mana para capres bisa menyampaikan pertanyaan dan beradu pendapat secara dinamis.
Hal tersebut rencananya diberikan di segmen keempat. Wahyu menyebut segmen ini lebih dinamis untuk kedua kandidat capres.
"Sebab pertanyaan-pertanyaannya kan antarkandidat ya nanti. Maka lebih memungkinkan untuk mengeksplorasi strategi masing-masing," ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1).
Pada segmen itu, masing-masing capres bisa saling bertanya dan saling memberikan jawaban. Kemudian, masing-masing jawaban bisa ditanggapi oleh keduanya.
Untuk bisa mengakomodasi jalannya debat supaya lebih eksploratif, Wahyu pun mengungkapkan, akan kembali ada pengaturan waktu untuk masing-masing segmen debat. Sasaran pengaturan waktu ini yakni di sesi-sesi yang sekiranya membutuhkan waktu lebih banyak jika dibandingkan sesi lainnya.