Sabtu 02 Feb 2019 01:05 WIB

Tiga Anak Meninggal Bermain Genangan Banjir

Anak-anak terperosok ke sumur sawah yang terendam banjir.

Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar asal Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditemukan tewas tenggelam di genangan banjir yang ada di areal persawahan desa setempat, Jumat (1/2). Menurut salah seorang warga Desa Setrokalangan, Aswati di Kudus, meninggalnya tiga anak tersebut berawal ketika lima anak bermain di kompleks persawahan yang sedang tergenang banjir.

"Mereka bermain diperkirakan pukul 13.00 WIB. Kebetulan saya sempat mengingatkan mereka agar tidak bermain di genangan banjir khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, salah satu dari mereka merupakan kerabat," ujarnya.

Kebetulan, kata dia, hampir semua areal persawahan di dekat rumahnya memang tergenang banjir. Sehingga akses jalan di dekat sawah juga ikut tergenang banjir.

Sekitar pukul 13.30 WIB, ada salah satu anak bernama Ilham yang kebetulan tidak ikut main di dalam genangan banjir melapor kepada ayahnya bahwa ada tiga temannya yang bermain di air dan tenggelam. Selanjutnya, kata dia, Kisul yang merupakan ayah Ilham tersebut menuju lokasi ketiga anak yang dikabarkan tenggelam tersebut.

"Ternyata benar, ada tiga anak yang tenggelam di genangan banjir di areal persawahan ditemukan dalam kondisi sudah meninggal," ujarnya. Ketiganya, bernama Imam Hernandes (8), Anak Andika Rehan (10) dan Jofan Prasetyo (8), ketiganya warga Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan.

Ketiga anak tersebut ternyata tercebur ke dalam sumur yang ada di areal sawah milik Batin dengan kedalaman berkisar 1,5 meter. Sementara korban selamat karena tidak ikut bermain, yakni Ilham dan Saputra Rehan yang juga warga desa setempat.

Camat Kaliwungu Muhammad Fitrianto didampingi Kades Setrokalangan Edi Siswanto membenarkan ada tiga warganya yang masih anak-anak meninggal dunia karena terjebur ke dalam sumur yang ada di areal persawahan Jumat (1/2) siang. Sumur tersebut, kata dia, digunakan untuk menampung air pada musim kemarau.

Atas kejadian tersebut, dia akan meminta, pemilik memagari sumur tersebut, sehingga kasus serupa tidak akan terulang kembali. "Petani lainnya yang memiliki sumur di areal persawahan juga kami minta memagarinya agar ketika banjir seperti sekarang diketahui warga," ujarnya.

Ketiga korban meninggal tersebut, katanya, ada yang dibawa ke Puskesmas Kaliwungu, Rumah Sakit Kumalasiwi serta RS Islam Kudus. Hasil pemeriksaan tim medis, ketiga korban tersebut dinyatakan meninggal karena tenggelam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement