Sabtu 02 Feb 2019 02:13 WIB

Groundbreaking Fase 2 MRT Diundur

Pembangunan masih menunggu koordinasi pemerintah provinsi DKI dan pusat.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Friska Yolanda
Jurnalis mengabadikan suasana perjalanan kereta Mass Rapid Transit (MRT) saat uji coba di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Jurnalis mengabadikan suasana perjalanan kereta Mass Rapid Transit (MRT) saat uji coba di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin membenarkan groundbreaking atau peletakan batu pertama kereta Moda Raya Terpadu (MRT) fase dua masih belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Menurutnya, pihaknya telah siap untuk melaksanakan peletakan batu pertama dan melakukan pembangunan. 

“Belum (jadi pekan ini). Jadi dari kami posisinya sudah siap semuanya, dari sisi kontraktor sudah terpilih, kemudian desain juga sudah ada. Tempat juga sudah ada, tinggal menunggu diperintah mulai saja dari pemerintah saja,” kata Kamaludin kepada Republika.co.id, Jumat (1/ 2).

Saat ini, pihaknya tengah menunggu kepastian jadwal peletakan batu pertama dari pemerintah. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Dia membenarkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tengah berkirim surat kepada Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg). Saat ini, baik dia dan pemprov tengah menunggu balasan dan persetujuan pusat.  

Selanjutnya, dia menjelaskan, nantinya dalam acara peletakan batu pertama akan ada alat-alat berat di lokasi peletakan batu pertama yaitu di wilayah Monumen Nasional (Monas). Dan usai dilakukan peletakan batu pertama, maka proses pembangunan pun akan dimulai.

“Kemudian akan dimulai proses pembangunan, mungkin ada pembukaan tanah, dan lain sebagainya,” kata Kamaludin.

Oleh sebab itu, dia akan memastikan keamanan di sekitaran Monas akan terjamin. Mengingat wilayah itu adalah wilayah ring 1, atau masuk dalam keamanan lingkaran pertama Istana Negara. 

“Jadi perlu dipastikan ketika proses pembangunan ini dijaga ketat. Karena banyak akses yang berhubungan langsung dengan Istana Negara,” kata dia. 

Selain itu, pembangunannya pun meliputi pembangunan stasiun penerima sumber listrik atau receiving source station. Stasiun itu akan digunakan sebagai penyambung penyediaan listrik ke jaringan kereta MRT.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar juga menyebut pihaknya masih akan mengusahakan peletakan batu pertama akan dilaksanakan. Pada awalnya, dia akan mengupayakan pembangunan fase dua dimulai pada pekan keempat Januari.

“Belum (ada tanggal pelaksanaannya). Kami pastikan secepatnya,” jelas William kepada Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement