Jumat 01 Feb 2019 13:07 WIB

263 Warga Kudus Masih Bertahan di Pengungsian

Kebutuhan makan dan minum pengungsi hingga saat ini terpenuhi

Sejumlah siswa melewati jalan yang terdampak banjir di Desa Gendok, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah siswa melewati jalan yang terdampak banjir di Desa Gendok, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 84 keluarga yang terdiri atas 263 warga di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian. Sementara kondisi di lapangan hujan mulai reda dan banjir mulai surut.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan 138 dari 263 warga yang mengungsi adalah perempuan. Sebagian warga, ia mengatakan, memilih bertahan di pengungsian karena beberapa alasan.

"Bisa saja, mereka mempertimbangkan kemungkinan curah hujan kembali meningkat sehingga genangan banjir kembali tinggi," ujarnya di Kudus, Jumat (1/2).

Selain itu, kata dia, ada pula warga yang memilih bertahan di pengungsian karena khawatir putra putrinya yang masih balita menjadi sakit kalau tinggal di rumah yang lingkungannya masih tergenang.

Salah seorang warga bernama Nur Khasanah mengatakan dia terpaksa bertahan di Balai Desa Jati Wetan bersama pengungsi lain karena punya anak yang masih kecil. "Meskipun air tidak sampai masuk ke dalam rumah, namun di jalan penuh dengan air," kata Nur, yang mulai mengungsi ke Balai Desa Jati Wetan sejak Senin (28/1).

Kebutuhan makan dan minum pengungsi hingga saat ini terpenuhi. "Kami sudah membagi tugas dengan relawan dari PMI Kudus dalam menyiapkan makan untuk pengungsi, yakni untuk makan pagi, makan siang dan makan malam," kata Bergas.

Ia menjelaskan bahwa tugas menyiapkan makan pada siang dan malam dijalankan oleh sukarelawan dari Taruna Siaga Bencana, dan makan pagi disediakan sukarelawan PMI Kudus. Pelayanan kesehatan juga disediakan bagi para pengungsi di tempat pengungsian.

Kalau cuaca terus cerah hingga beberapa hari mendatang, dia memastikan, genangan banjir yang mengepung perkampungan di Desa Jati Wetan akan segera surut, apalagi petugas juga mengerahkan dua pompa untuk membuang genangan banjir ke Sungai Wulan.

"Ketika debit air Sungai Wulan turun, tentunya bisa langsung dibuang melalui pintu pembuang, sedangkan saat masih tinggi maka pembuangannya menggunakan mesin pompa air yang tersedia," ujarnya.

Menurut dia, saat ini banjir mulai surut di wilayah Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati. Selain Desa Jati Wetan, banjir juga melanda Desa Jatis Kapuan, Tanjungkarang, Jati Kulon, dan Pasuruhan Lor, namun airnya cepat surut sehingga warga tidak sampai mengungsi.

Banjir pun melanda Desa Golantepus, Mejobo, dan Temulus di Kecamatan Mejobo dan berdampak terhadap 1.707 keluarga yang terdiri atas 6.016 warga, namun tidak sampai memicu pengungsian karena banjir cepat surut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement