REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui sedikitnya 4.000 milenial yang bekerja di Badan Usaha Milik Negara dan mahasiswa perguruan tinggi dalam acara Green Festival Spirit of Millenials di Jakarta Convention Center, Kamis (31/1). Selain memberikan wejangan terkait tantangan milenial saat ini, Presiden juga menyempatkan untuk mendengarkan curhatan dari sejumlah anak muda yang hadir. Konten 'curhatannya' pun beragam, mulai dari lulusan Jepang yang ingin membangun panel surya di pelosok negeri sampai anak Sumbawa yang ingin membangun industri hilir kopi di kampungnya.
"Saya ingin melihat pemikiran-pemikiran apa. Jadi ide mereka apa, gagasan mereka apa. Saya ingin nangkap apa saja," jelas Jokowi usai menghadiri Green Festival di JCC, Kamis (31/1).
Salah satu milenial yang berkesempatan menyampaikan idenya kepada Jokowi adalah Alif, lulusan master dari Universitas Osaka di Jepang yang kini bekerja di Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Alif yang mengambil jenjang S2 jurusan kimia ini mengaku ingin mengembangkan panel surya dari hasil risetnya agar bisa dibangun di daerah-daerah pelosok. Sayangnya, ujar Alif, dirinya belum bisa diterima bekerja di perusahaan yang bisa mengakomodasi keahlian dan keilmuannya itu.
Lalu ada Soraya, seorang lulusan sarjana yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Soraya memanfaatkan waktunya bersama Presiden untuk menyampaikan keluhan para petani kopi di desanya, Rarak, yang kekurangan peralatan pengolahan hingga pengemasan kopi. Padahal, ujar Soraya, kuantitas produksi kopi dari Rarak Sumbawa cukup besar. Hanya saja petani kopi di sana belum memiliki cukup modal untuk melakukan hilirisasi produk secara modern.
Menanggapi mimpi-mimpi yang disampaikan para milenial, Jokowi berjanji bahwa pemerintah mendengar dan akan menindaklanjuti. Menurutnya, pemerintah sudah memiliki banyak program untuk memfasilitasi ide-ide para milenial baik secara komersial atau riset.
"Sehingga ke depan perlu namanya Badan Riset Nasional. Konsolidasi dengan baik. Pemikiran tadi bisa kita tampung. Bisa kita realisasi," jelas Jokowi.
Untuk pembiayaan para petani dan pengusaha kecil misalnya, Jokowi menyebutkan bahwa bank-bank BUMN memiliki fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah. Pemodalan Nasional Madani (PNM) misalnya, memiliki program Mekaar untuk memberdayakan ibu-ibu di daerah dengan modal usaha kecil dimulai dari Rp 2 juta per orang.
"Ya memang, orang yang ingin masuk sebuah realisasi perlu sebuah pertarungan yang harus dimenangkan. Saya dulu juga gitu, dipikir dulu enggak punya anggunan kemudian bisa dapat pinjaman gimana caranya? Nyatanya dapat," katanya.